Jumat, 30 Oktober 2020

Second Chance

Dear kamu, 
Ternyata bukan hanya waktu,  yang mampu membantu kita memahami apa yang terjadi waktu itu. Walaupun kamu atau aku sudah sering saling menjelaskan.  Pun dengan beberapa kali komunikasi langsung. Tetap saja ada yang sulit disampaikan secara lisan. 

Sampai ada satu moment yang tidak terduga.  Yang ternyata jauh lebih mampu membuat kita lebih terbuka satu  sama lain.  Setidaknya sejumlah pertanyaan telah terkonfirmasi. Walaupun masih ada saling mengelak.  Walaupun tidak merubah masa lalu.  

Moment tersebut adalah ketika 'Klub Blogger dan Buku / KUBBU' mengadakan program online di bulan Oktober 2020. Dengan tajuk '30 Hari Menulis Cerita'.  Dimana setiap hari,  peserta di tantang untuk menulis di blog  dengan tema yang sudah ditentukan. 

Selain menulis -walaupun tidak wajib- peserta diminta untuk share link tulisan kita di medsod.  Dengan hastag #KUBBU30HMC. Hal tersebut hanya sempat kulakukan  di paruh pertama program berjalan.  

Entah bagaimana mulainya. Kamu jadi lebih sering japri mengomentari postingan aku di IG di awal-awal program berlangsung.  Kamu juga rajin mampir ke blog membaca tulisan. Bertanya konteks maupun latar belakang tulisan. 

Lantas kita jadi sering diskusi. Bahkan hampir setiap hari. Tema yang kita bahas  jadi meluas. Bersinggungan langsung maupun tidak dengan tulisan . Termasuk hal yang sempat merenggangkan komunikasi  kita sebelumnya.

Benar hal tersebut telah menjadi bagian masa lalu.  Bagiku sudah tidak ada yang perlu diperjelas lagi.  Namun ternyata berbeda bagimu.  Bertahun-tahun  kamu menganggap penting penjelasan yang lugas, sepahit apapun.  Termasuk no second chance.

Program '30 Hari Menulis Cerita' itu sendiri sungguh  sangat  menyenangkan.  Selain kegiatan menulis,  hobby membaca  akupun semakin mengasikkan.  Karena setiap hari membaca buku-buku yang sesuai  dengan  tema hari tersebut. 

Keseruan program tersebut juga karena 'curhat' para peserta setiap hari. Berkaitan dengan tema, kesibukan yang menyulitkan menyisihkan waktu untuk menulis. Saling support antar peserta. Serta beberapa 'drama' lainnya.

Walaupun diniatkan untuk konsisten, di hari ke 18 dan 19 telat posting. Karena.... sudahlah tidak patut beralasan. Makanya sungguh salut kepada rekan-rekan yang menjaga komitmen. Setiap hari setor tugas menulis tersebut. Alhamdulillah, walaupun telat tulisan untuk hari tersebut, akhirnya di rapel di beberapa hari berikutnya. 

Yang tidak kalah menyenangkan adalah saat hunting  atau menyiapkan konsep foto berikut propertinya.  Tidak semua foto yang ditampilkan berhubungan secara langsung dengan tema seperti saat menulis tentang  hal-hal favorit.  Ada foto -foto yang menawarkan kiasan dari tulisan.  Seru kan? 

Bagi  saya tidak ada paksaan untuk menulis.  Walaupun sampai dengan hari terakhir program, yaitu hari ini.  Rasanya,  kemampuan menulis saya masih di bawah rata-rata.  Tulisan para peserta lain sungguh smart dan enak di baca. 

Walaupun  begitu,  aku tahu tetap ada second chance untuk menulis hal - hal lain setelah  program berakhir.  Sayang kalau hanya berhenti sampai disini.   Terlalu  banyak hal menarik lainnya  yang ingin aku tulis. Ada ataupun tidak ada lagi diskusi  dengan  kamu. 



8 komentar:

  1. Sepertinya nanti ada kesempatan ketiga 😁

    BalasHapus
  2. Mau tanya teh. Itu judulnya typo ya? Harusnya second chance kan. Bukan second change.πŸ˜…πŸ˜…

    Anyway selamat ya buat Teh Tuty yg termasuk konsisten juga menulis selama 30 hari. πŸ€πŸΌπŸ€—

    BalasHapus
  3. Menunggu tulisan menarik lainnya dari Kak Tuti. Akan kangen dengan bahan bacaan selama bulan oktober ini. Selamat ya kak, kaka berhasil konsisten. Dan artikelnya unik khas kak tuti banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mutu tulisan saya jauh banget dibawah kak Reno. Terimakasih Kakak untuk supportnya

      Hapus
  4. Salut banget sama Teh Tuty, di tengah kesibukannya masih bisa konsisten menulis dan banyak baca buku juga sesuai tema. Ahhh keren banget, iri aku tuh

    BalasHapus
  5. Sebagai pemula, baru seperti itu tulisan saya. Pengen banget belajar dari kak antin menulis yang baik dan menarik. terimakasih kak

    BalasHapus