Minggu, 04 Oktober 2020

The Movie : Let's Balancing Your Life !!


Hidup yang kita jalani saat ini merupakan rentetan, hasil bahkan awal mula dari hal-hal yang telah kita rencanakan maupun tidak. Secara alamiah setiap saat kita ‘dituntut’ untuk menyeimbangkan semua sisi kehidupan. Agar dapat melanjutkan langkah. Bahkan mengulang atau menganulir langkah sebelumnya. Selain itu agar tidak mengganggu putaran roda kehidupan.

Ketidakseimbangan tersebut bisa disebabkan karena tindakan / pilihan yang keliru. Atau kurang pengalaman. Atau kurang pengetahuan. Atau ketidaksiapan kita menghadapi kendala. Atau berbagai alasan lain. Pernahkan kita mengalami hal tersebut? Pernahkan atasan, orang tua atau siapapun itu meminta kita segera mengambil tindakan ‘sekejap mata’ untuk mengembalikan ke kondisi yang seimbang?

Dalam keterbatasan ruang dan waktu, zona ingatan di otak kita akan segera ‘searching’ atas pengalaman/kenangan kita di masa lalu mengenai masalah yang serupa atau bahkan bertentangan. Untuk itu seberapa cukupkah memori kita menyimpan berbagai pengalaman kehidupan? Mungkin lebih dari cukup. Namun untuk memperkaya referensi, perlu ditambahkan juga berdasarkan pengalaman orang lain baik itu realita, pengandaian, literatur atau pelajaran dari suatu film yang kita tonton.

 

Balancing Your Life_ As Processing

 

Walau tidak seorangpun dapat kembali ke masa lalu dan memulai sesuatu yang sama sekali baru, setiap orang dapat memulainya sekarang dan membuat suatu akhir yang baru.

By Awamana

 

Dinamika kehidupan tentunya mempengaruhi keseimbangan setiap sisi kehidupan kita. Kenyataanya, kita dan juga orang lain dapat saling mempengaruhi kesimbangan kehidupan. Keseimbangan kehidupan bukanlah hal statis. Ia terus bergerak/berubah/menyesuaikan diri dengan kondisi terkini. Bahkan semesta meminta kita bersiap untuk keseimbangan berikutnya.

Waktu memang tidak akan menunggu kita. Kesimbangan baru atau kondisi ketidakseimbangan bisa datang kapanpun. Kita yang mesti bersiap membekali diri kita dengan berbagai pengetahuan, pengalaman ( baik pengalaman pribadi maupun orang lain ) agar tidak gagal atau mengalami kesulitan mencapai keseimbangan baru/berikutnya.  Apakah suatu film dapat menjadi referensi untuk hal tersebut?

 

Balancing Your Life_ The Movies

Bagaimana suatu film dapat menjadi alternatif referensi untuk memenuhi tuntutan kesimbangan baru?

1. Referensi Verbal_Visual

Sebagian dari kita lebih cepat belajar dengan dengan cara mendengar dan melihat. Film-film tertentu memberikan kita contoh ‘langsung’ bagaimana suatu masalah terjadi, kesulitan menghadapi masalah sampai akhirnya ada pemecahan masalah. Seperti di film klasik “ the Sound of the Music” bagaimana seorang Maria melalui media musik,  dapat mengatasi berbagai polah 7 anak Kapten Von Trapp. Hingga tercipta keseimbangan baru yang relatif dapat diterima oleh semua anggota keluarga.

 

2. Merefleksikan Kehidupan Pribadi

Sering kali kita baru mau menerima saran pihak lain, kalau hal tersebut berdasarkan kisah nyata atau seolah nyata. Daripada saran yang berdasarkan asumsi semata. Walaupun mungkin saran tersebut menjawab masalah kita.  

Dengan menonton film-film seperti,  “The Manchester By the Sea”, “The Bachelors” ataupun “Veronika Decides to Die” mereka yang sedang depresi merasa tidak sendiri.  Film-film tersebut dapat membuka pikiran bahkan seolah mendukung kita untuk segera bangkit dari kondisi  terpuruk akibat depresi yang berkepanjangan. Untuk kembali membentuk keseimbangan hidup yang baru.

 

3. Cinematherapy

Merupakan salah satu metode terapi psikologi / healing dengan menggunakan media film. Hal ini terkait dengan point kedua di atas yang menitikberatkan pada ‘penerimaan’ kita terhadap masalah yang kita hadapi. Sedangkan kalau cinematherapy sudah sampai ke tahap proses terapi.

Terapi melalui kegiatan cinematherapy cukup berhasil,  karena orang yang sedang depresi tersebut merasa terwakili dengan kondisi tokoh dalam film tersebut. Berempati, tercerahkan dan mengambil pelajaran positif dari pesan yang disampaikan melalui film tersebut.

Ketika menonton, area otak yang memproses emosional, refreksi, penyelesaian masalah dan empati menjadi lebih aktif. Tentunya seorang counsellor harus tepat memilih tema film yang dihubungan dengan kondisi depresi ataupun masalah gangguan jiwa lainnya. Dengan demikian keseimbangan hidup -yang sempat terganggu- dapat tercapai.

 

 4. Rekonstruksi Sejarah

Kita sering mendengar ungkapan seperti pengalaman adalah guru terbaik. Atau pesan dari Bung Karno “ Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. “   Hal tersebut merujuk pada pemahaman bahwa pengalaman atau sejarah merupakan salah satu referensi penting untuk hari ini maupun esok hari.  

Dari film-film sejarah  atau ‘ based true story’ , kita tidak hanya seolah kembali ke masa itu. Namun juga banyak hikmah, pesan dan pengalaman berharga yang dapat dipetik. Menjadi lebih bijak, legowo untuk memaafkan dan mengakui kejadian masa lalu sebagai kenyataan yang tidak harus membuat kita tenggelam dalam kehidupan yang tidak seimbang. Lihatlah bagaimana perjuangan Wladyslow Szpilman sang “The Pianist” bertahan hidup semasa Perang Dunia II.  Atau sisi humanitisnya “ Saving Private Ryan”.

 

Tentunya masih banyak hal posistif lainnya dari film-film lain yang dapat menjadi referensi kita untuk tetap atau beradaptasi dalam kehidupan yang terus berubah, apapun dinamikanya.  

 

Terlepas dari pilihan kita  terhadap  genre film tertentu;

Atau film terfavorit atau apapun itu

 

Let’s Balancing Your Life !!

 

 

 

2 komentar:

  1. Dari semua film yang sebutkan oleh Kak Tuti. Aku cuma tau "the Sound of the Music” film itu aku tonton wakru SPM bersama tante di rumah nenek, waktu jamannya nyewa DVD masih mahal hehe.

    BalasHapus
  2. Ayah dan ibu saya sangat gemar nonton film. Salah satu film favorit mereka adalah "the sound of the music". Saya hanya tertarik mendengarkan mereka mendiskusikan film tersebut. Sampai suatu hari saya nimbrung adik yang sedang menonton video film tersebut. Ternyata benar, film yang menarik.

    BalasHapus