Kamis, 15 Oktober 2020

The Other First Love

 



 

First Love in the Morning : News Letter

Menunggu loper mengantarkan koran di pagi hari, adalah ritual rutin yang kerap kali bikin gelisah. Saya tidak akan berangkat sekolah, sebelum menyempatkan diri membaca harian pagi.  Dalam waktu beberapa menit saya membaca cepat artikel yang menarik dan membaca sepintas dari halaman pertama sampai terakhir. Kebiasaan tersebut di mulai sejak saya masih belajar membaca saat kelas 1 SD. Bersama ayah.

Rutinitas tersebut berlanjut sampai tahun lalu. Kenapa berhenti? Karena loper tidak dapat menjamin, mengantarkan koran sebelum matahari terbit.  Setelah sebelumnya sempat berganti-ganti agen pengiriman koran. Walaupun berita terkini dapat di akses via media online. Kecintaan membaca berita versi media cetak sulit ditinggalkan, layaknya cinta pertama yang biasanya ada di ingatan kita.  


Bahagia rasanya punya  orang tua sangat tahu dan merestui  cinta pertama saya di setiap pagi .  Mereka tidak keberatan untuk berlangganan beberapa koran pagi sekaligus. Bahkan, mereka ikut bersedih ketika, beberapa koran yang saya koleksi tidak dapat diselamatkan dari rayap atau rusak karena sebab lainnya.

Oh ya, saat ini saya beli koran pagi di halte busway.  Why not? Bacaan pagi ternyata tetap asik dibaca walaupun hari menjelang siang. Selain buku-buku yang menemani perjalanan pergi dan kembali ke dan dari kantor.

 

My Sport First Love : Foot Ball

Salah satu berita yang pertama-tama ‘harus’ saya baca di harian pagi adalah kabar dari dunia sepak bola.  Sebagian orang mengira kecintaan saya kepada sepak bola karena faktor fisik para pemainnya. Oh Bisa saja, mungkin suatu saat hal tersebut akan menjadi bahan pertimbangan saya. Namun faktor utama yang membuat saya falling in love adalah filosofi dari istilah-istilah sepak bola yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti “ Injury Time” yang mengingatkan kita terus berjuang, walaupun satu detik menjelang permainan berakhir. Atau prinsip “Menyerang adalah pertahanan yang terbaik” .  Ada juga,  taktik formasi permainan baik itu 4-4-2, 4-3-3 dan seterusnya yang memerlukan kerjasama yang solid sebagai suatu team untuk mencapai kemenangan. Dengan mempertimbangkan juga perkiraan formasi dari pihak lawan.


Ayah adalah orang pertama yang membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan dunia sepak bola. Yaitu pada saat Piala Dunia 1986. Walaupun menjadi Runner Up tapi permainan yang ditunjukan oleh  Team Jerman (Barat ) sungguh memesona saya. Meskipun team dari negara lain di waktu - waktu berikutnya menunjukkan prestasi yang tidak kalah gemilang, tapi cinta pertama saya keada Team “ Der Panzer”  tidak pernah pudar.

 

Eternal First Love : Ambon Island

Saya sudah jatuh cinta setengah mati pada Pulau Ambon, jauh sebelum saya menjejakkan kami di pulau tersebut. Satu artikel di koran pagi yang bertajuk “ Selalu ada alasan untuk kembali (berkunjung) ke Ambon” menggoda saya untuk mencari berbagai referensi yang membahas Pulau Ambon. Yang kemudian diperluas ke pulau-pulau lain di propinsi Maluku dan Maluku Utara.

Jika cinta pertama saya sebelumnya di pengaruhi oleh ayah saya. Pulau yang menjadi cinta pertama saya ini dipengaruhi oleh Ibu saya. Dengan latar belakang pendidikan sejarah, beliau  kerap bercerita mengenai sejarah masuknya pendudukan asing di Indonesia, yaitu di kepulauan Maluku.

Walaupun dunia kuliah sudah lama berlalu, beliau masih ingat bagaimana rempah-rempah di Maluku menjadi daya tarik pedagang internasional singgah di sana. Bukan sekedar singgah, sampai pendudukan, sampai menjajah. Dst. Atau bagaimana  kepulauan Maluku menjadi mata rantai dan situs sejarah Indonesia.

Ambon adalah perjalanan langsung cinta pertama saya terhadap Maluku. Keindahan Teluk Ambon sungguh memanjakan mata, baik saat sunrise maupun sunset. Cinta pertama yang dilengkapi keramahan dan ketulusan masyarakatnya, budaya dan kearifan lokal yang kaya, sejarah panjang yang sangat significant, keragaman yang semoga tidak akan terusik lagi. Apalagi keelokan langit, darat, bukit dan lautnya yang “never ending story.”

 


The other  First Love

Tentunya, masih begitu banyak moment cinta pertama  terhadap hal-hal lainnya yang mewarnai kehidupan saya sampai sekarang. Mau tahu? 

1 komentar:

  1. "rempah-rempah di Maluku menjadi daya tarik pedagang internasional singgah di sana. Bukan sekedar singgah, sampai pendudukan, sampai menjajah. Dst"


    Bahkan rempah2 seperti biji pala dahulu sebagai standard seluruh dunia untuk menakhlukan dunia. Gara gara biji pala juga terjadi genosida pertama di Indonesia dan tanah Ambon.

    Tapi disana pula Bhineka Tunggal Ika tercipta. Miniatur Indonesia.

    Waaah aku tuh jaman sekolah paling benci sama sejarah. Tapi karena traveling mencari tau sejarah menajadi menarik.

    BalasHapus