Senin, 25 Desember 2017

Fire & Faith

Bara api tak pernah bersumpah
Membakar kegagalan masa lalu
Tanpa akibat dimaknai dari sebab

Panas lidah api bukan pemantik
Langkah tersendat hari kemarin
Jika menisbikan pesan tersirat

Kobaran api tuntas memberangus
Liarnya bukan karena amarah
Arang bersaksi hikmat dalam hitam

     Di muka bumi tak ada yang kebetulan
     Di mata Dia tak ada usaha yang sia sia
     Pernahkan kita runduk merenung?


@ extraordinary ide by Hans KF






Valuable

Ambil saja sinar mataku 
Asa penawar dalam samar 
Sementara ini, itu sanggupku 

Serap sebait ritmik jantungku 
Senyum pahit pamit tersingkir 
Sesak menyengat, tenggat ikhlasku 

Simpan simfoni nafasku 
Andai tepat mengikat jangkar 
Aku yakin waktu berpihak padamu

Rabu, 13 Desember 2017

Risalah Dia

Pada dia,
Penyembah adi logika
      Nalar bermarka stigma 

Sebab dia,
Pemantik transaksi kata
      Sukma berkabut jemawa 

Adalah dia,
Ber_Tuan hipotesa
Ber_Tahta analisa 

Karena dia,
Aksara terseruput pias
      Menentang intuisi kudus 

Anarkinya dia,
Terpelintir diri menantang waktu
      Radar ingatan tergelincir saru





Kamis, 30 November 2017

Kunci Waktu

Aku sembunyikan kunci waktu
Di sudut kerling mata tipismu
Di keceriaan siang saat itu 
     Sepertinya tak ada yang tahu 

Aku titipkan tingkah jenakamu
Pada jentera kenangan seru
Pada jendela kecil masa lalu
     Biarlah tak perlu ada yang tahu
 
Saat kuingat gigis dibalik senyummu
Kuputar kunci waktu dengan tersipu 
Celoteh lugumu bermain di mataku
      Ah...yang ini kamu harus tahu 

@funny picture inspirated by Hans KF

Reach the Light

Sinismu mengurai burai asaku
Merampas retakan angan berliku
     Tersudut zig zag prasangka
     Tanpa satu nista terbukti 

Merangkak tertatih di racun kelabu 
Tercabik stigma dilarung angkuhmu
      Bangkit tertatih mencari pelita 
      Patahkan belukar stigma diri

Disergap hinaanmu berpanjang waktu
 Terperangap kaku menahan ragu
     Terseok sejengkal bangkitlah sedepa
     Biarlah sinar mentari menghampiri

Kuterjang gelap kuraih terang
Kutendang aral datanglah bahagia 
Kubuang hitam jadilah putih

        Ingatlah.. terang bermula dari kita


@original ideal by Hans KF

Sebatang Kara

Terlantar...aku
Dikepung buih menghijau 

Samsara terpangkas waktu
Keropos terjebak sendiri 

Terjarah pengeruk bumi
Setelah perusak mangkir peduli 

Elegi kering ini berkabung
Pekat lumut bergelembung
Adalah saksi mati kujelang 


@ original idea by Hans KF

Hari ke Hari

Tulang keringku menolak lelah
Mengais rupiah yang sulit dikejar 

Otot laparku tegang mengayuh
Memburu rezeki di liar rimba kota 

Nafas tipisku pantang menyerah 
Terbayang tatap nanar anak istri

Terbakar terik siang...!
Tetap kuantar penumpang 

Menggigil tertusuk hujan
Tak surut tekad menjemput ribuan 

Lalu... Adakah hari ini berpihak padaku?

@passion idea by Hans KF

Sabtu, 18 November 2017

Silent leaf

Serat temaram
Sarat terpendar 
     Entah sejak kapan 

Terenggut hilang
Terpagut hening
     Entah hingga kapan 

Berbingkai waktu
Berdaun tertunggu
     Entah sampai kapan 

Mengiring sepi
Mengering sendiri
      Entahlah.... 

@original frame by HansKF

Karma

Terpercik bulir rinai hujan
Riak terpendar berpusaran
Melingkar tipis beruliran
Sungkan memudar ke tepian

Tirai hujan menikam sukma
Riuh rendah menyasar jiwa
Tersihir jerat fana semesta
Menisik celah pusara karma

Ibarat menatap pusaran karma
Bercermin riak air bermata
Yang berputar ke titik semula
Hidup menggangsing siapa kita

Menebar baik menuai kebajikan
Menyebar celaka menuai petaka Belantara kehidupan ujikan pilihan
Dalam baluran suka berduka
Atau lara sukacita

@original idea by Hans KF

Kamis, 16 November 2017

1001 Senja

Senja menyihir mata
      Menantang hasrat jiwa
      Merentang liar imajinasi
Sempurnalah pengakhir hari

Geliat penikmat senja
      Terbius langit termerah
      Tertusuk mega terjingga
Gemuruh di dada meregang pecah

Bercengkrama dengan senja
       Bukan sepicik sensasi
       Bukan pengalih waktu
       Bukan...bukan itu..
Abadilah senja dalam gambar mati

@ original idea by Hans KF

Just time....

Merasuk, terikat.....
      Terikat mendekat
Mendekat, terjerat.....
       Terjerat kikuk

Merunduk, tertenggat.....
       Tertenggat menuntut
Menuntut tercekat.....
       Tercekat sesak

Menampik, terbangkit....
      Terbangkit merenggut
Merenggut terkesat.....
       Terkesat kerak

Mendesak, terungkit
       Terungkit mengkait
Mengkait terketat
        Terketat titik

Jika terkuak mati terkejut
      

Minggu, 12 November 2017

Believed

Percaya padaNya...
     Usah mendua duga 
Berserah padaNya...
     Bukan tanda menyerah 

Meragukan Dia...
     Persilangan sia sia 
Mempertanyakan Dia...
     Bertaruh bara gelisah

Terdekatmu...Dia
     Yakinlah tanpa mengingkar   
Tersetiamu...Dia
     Bersandarlah dalam doa & ikhtiar

Selalu ingat padaNya
     Di setiap suka atau sukar
Bersujud satu padaNya
    Tiada sekutu lain terikrar 

...ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram....

@inspirated: QS Ar_Ra'd ayat 28 


Jumat, 03 November 2017

Sepertiga

Tertekuk terlipat waktu
Tersembunyi meregang kaku
Terseling aksara membeku
Terheningnya disengaja berlalu

Senyap berkabut jingga
Senandungnya beralih rupa
Selaksa pena berkata
Setengah tersisa disepertiga

Dikawal enggan terlewatkan
Dikala terpindai bersampiran
Dikasat mata bersisian
Dikalbu berandai terandaikan

Kamis, 02 November 2017

Blocking mind

Tersimpul senyum bertirai rasa
Bertajuk usang menjelang senja
Alhasil kesat tergerus memipih
Berdalih kata melanjutkan langkah 

Seumpama biru terhalau hijau
Merajuk perak terpapar ungu
Berkalang putih menyusup alibi
Menampik jenuh  hitam bergerigi

Saat mempertanyakan kias diri
Bias  prisma berpendar usai
Kebingungan itu bergaris lelah
Kelelahan ini seolah menyerah

Memantas orbit tak terjangkau
Menyusuri sesaat masa lalu
Lalu memangkas kabut diri
Menyapa berjarak terulang lagi

Senin, 30 Oktober 2017

Repetitive


Selintas kias
Berdetak detik
Urung terlarung
     Sesekali...

Terikat kait
Mengulur alur
Berpendar pudar
Luruh merapuh
      Kesekian kali.. 

Berjajak jejak
Menanda tunda
Terdesak sesak
Kesat terkasat
     Berkali-kali

Minggu, 22 Oktober 2017

Broken Colour

Rintangan putih terkuak berbalik 
Menutup hijau sebelum gugur
Berpendar hitam memangkas waktu 
Terlanjur berawal, celaka dimulai

Menghamba terakota beriak gugup 
Tawarnya merah entah keberapa 
Abadikan jingga melenting kusam 
Rentang putihmu riuh berkerut 

Merajuk biru di ambang riskan
Benderang kuning menuntut percuma
Kelabu coklat terlepas paksa
Sebab putihmu tak lagi terbentang

Selasa, 17 Oktober 2017

Kamuflase

Merayakan sintesa kemenangan
Tergelincir vertikal semata permainan 
Sengaja terkunci dalam kepanikan 
Berpeluh nista patutkah diteruskan?

Lihatlah jaring koyak terenggut
Seakan tak berkutik diterpa takut 
Menikmati rekayasa hingga terhanyut 
Yakinkah rekaan tergiring terikat?

Terjerat perangkap bermata sembilan 
Kalut tapi menuntut ulang kesempatan 
Jika pertama mencelah tak tertahan 
Berikutnya halang rintang disamarkan

Kehilangan rentan tersemat
Terlambat terkejut saat tersudut
Dipersalahkan hingga hidup memucat 
Kamuflase itu tak menunggu kiamat

Senin, 02 Oktober 2017

Boomerang

Kehilangan ini kusadari
Susah sungguh kuhindari
.....Tak akan pernah kembali
.....Tak akan pernah terganti

Bukan lengah tapi terbuai
Memilih enggan diakhiri
Kulepas perisai diri
Sesal ini kubawa mati

Risau kini meniti hari
Akankah esok kumiliki
Sesaat itu kubiarkan terjadi
Terlanjur yang tak mungkin dianulir

Selasa, 26 September 2017

Give Up (2)

Saat kau mengendap mendekat
Dadamu mendekap tanda tanya
Angkuhku menolak menuntut jawab
Walau terusik boomerang risau

     Kita beralas riak tanpa atap 
     Menyemai rindu menuai prasangka 

Kala kau menghindar menjauh
Punggungmu menikung tanda tanya
Pongahku mengelak meminta jawab
Pandir yang kini membombardir sesal

     Kita melangkah berbeda arah 
     Melukis kasih mencoret asa 

Kebersamaan kita merentang tanya
Terasing di tengah jawaban rapuh
      Sungguhkah kau padaku? 

Kedekatan kita menorehkan luka
Rasa tergerus menggantang harap
      Yakinkah aku padamu?

Kini, terserah apa maumu 
Aku tak lagi peduli tanya tak berjawab

Sabtu, 23 September 2017

Give Up

Kau, maju mundur menjauhi aku 
Tersingkap langkah putihku berkelok hitam 

Kau, tarik ulur simpul cintaku
Terseret tautan putihku bergaris hitam

Kau, tutup buka jendela rindu
Tersirat beranda putihku bertirai hitam

Ragumu hilir mudik bermain waktu 
Membuyarkan tekadku melepas hitam

Aku terpasung pasang surut hatimu
Lelah berjuang sendiri mengakhiri hitam

Terserah maumu!!
Aku tak lagi peduli menjadi putih atau tetap hitam

Sabtu, 02 September 2017

DNA Senja

Senja berjanji melindungi DNA_ku
Mengunci aibku tanpa rekayasa waktu
Bersedia mengikat kode rahasia hidupku 
Menjadi benteng antar sel terakhir apapun aku dulu 

Senjaku menyusur membran inti DNA
Meramu pesan & kesan tanpa duplikasi 
Pengingat setia diri yang selalu terjaga
Dan di setiap penghujung hari siaga 
mengisolasi rantai ganda informasi diri

Lalu, apakah DNA cintamu sesetia senja?
Bukan mendaur ulang rasa yang pernah singgah?
Jika indah di mata sekedar sintesa
Aku bersama senja cukuplah sudah


Kamis, 31 Agustus 2017

Moluccas (Never ending story)

Aku kehilangan kata...
Dari indah terindahnya pantai
Karena putih terputihnya awan 

Pada bening terbeningnya laut
Saat biru terbirunya langit 

Demi harum terharumnya bunga
Untuk hijau terhijaunya daun 

Kala hening terheningnya rimba
Atas nama merah termerahnya tanah

Rinduku membentang layar
Menyapamu dari pulau ke pulau 
     Walau diamuk ombak
     Hingga terseret gelombang  dasyat
     Meski terantuk karang menuju karam 

Namun rinduku padamu sulit bertepi
Membawaku kembali padamu..lagi

@thanksGodhadcreatedmoluccasislands D



Jangan Terpanggil

Derai deru ombak
Gemuruh menyentak karang
Pecah merentang serupa tirai
Riuh mengejar tepian pantai
Serasa terpanggil mendekat... 

Jangan..!!
Jangan tergoda rayuan 
gelombang samudera lepas
Yang meliuk eksotis di pusaran arus 
Hasrat jiwa berandai andai... 

Jangan.!!
Jangan menantang dasyatnya alam
Yang menjentik nyali bertaruh nyawa
Cukuplah mata menikmati
Cukuplah hati mensyukuri
Dari sini..di kejauhan

Tetap Disana

Sampai di penghujung
Tanpa penghubung 

Saling bersilang
Tanpa terseling 

Telah tiba saatnya
Saatnya telah tiba


Kita Karena Aku dan Kamu

Cintaku mengalir di merah darahmu
Tapi aku tidak akan menjadikan kamu, aku 

Cintamu meresap di putih tulangku
Tapi kamu tidak akan menjadikan aku, kamu 

Kasihku memupus gundah gulanamu
Walau separuh hatiku lelah mengertikan kamu 

Kasihmu menghapus kegelisahanku
Walau setengah mati kamu memahami aku 

Sayangku memulihkan perih sukmamu
Tanpa pernah aku ungkap sebagai pengorbananku 

Sayangmu meredakan bara dendamku
Tanpa pernah kamu ungkit betapa mendidih otakmu

Izinkan aku...
Mengisi ruang hampa di jiwamu 
 Aku izinkan kamu....
Menghiasi sudut kosong di hatiku

Dalam kita..
Aku hormati siapa kamu
Dalam kita...
Kamu hargai siapa aku 


Selasa, 29 Agustus 2017

Hitam Rindumu

Rindu mengerat dada
Tak mau lepas
Sampai kropos berkarat
Menunggu panggilan ajal 

Rindu menghisap nafas
Sempit menyesakkan
Tanpa perlawanan
Hingga nyawa meregang 

Rindu mecemari darah
Menyebarkan virus gelisah
Biarpun kehilangan nyawa
Rindumu itu sungguh membunuh

Senin, 28 Agustus 2017

So happy

Dunia....lihat aku! 
 
Si laki laki terbahagia 
Bukan demi kata mereka
Atau untuk menuai sanjungan
Bahagianya aku saat kita bersatu 

Kaulah wanita terbahagia
Saat kita memantas bersama
Bukan bagaimana indah di mata
Atau demi pujian massa 

Bahagia itu adalah milik kita
Badai mungkin menyapa
Pasti, sesekali dilarung lara
Lalu tertatih bersama 
Tapi kita tetap bahagia
Bersatu tekad kita melewatinya

Pada kabut kita tautkan kata cinta
Pada embun kita resapi titian asmara
Katakan pada dunia aku dan kamu
itulah bahagia

Triangle

Tatapan menara gading itu sarat logika 
Tertusuk bola matanya disesaki deret angka 
Tandaskan putih kertas beraksara celaka
Pertanda tirai berkabung telah dibuka...    
     Katanya, selamat tinggal nurani! 

Tatapan nanar itu berkalang putus asa
Tak berkedip seolah tanpa bola mata
Telah tertutup pintu dan jendela tanya    
Pedihnya kata kehilangan hak bersuara  
      Katanya, selamat datang tirani! 

Tatapan dua sisi itu risau berpusara        
Terhadang alibi kelabu dibalik digdaya....
Terhentilah langkah kompromi bersama
Penatnya menata nafas tertikung jiwa
     Katanya, selamatkah naluri?
 
Tatapan berbeda arah itu bersudut tiga
Satu tatapan ke atas mematahkan asa
Satu tatapan ke bawah memuntahkan kecewa
Satu tatapan terhimpit diantaranya menyisakan doa
     Tuhan jauhi aku dari aniaya dunia 


Sabtu, 19 Agustus 2017

Thanks at all

Bersama sahabat
Terik mentari terasa teduh                       
Hujan badai seperti menjauh                   
Dan polusi udara berbalik arah 

Tanpa menghambur kata...          
Senyummu luruhkan puncak kepenatan

Tak usah berpanjang cerita...            
Gurauanmu alirkan lembah kegundahan

Walau solusi belum beranak panah
Dukunganmu cairkan lahar masalah

Kita langka bersatu hari
Tapi kita tetap bersatu hati 

Kita jarang bertemu mata
Tapi kita saling bertemu dalam berdoa

Kita sulit mendekat diri
Tapi kita terus mendekat dalam intuisi

Tak pernah kau membela kesalahanku
Atau mempertanyakan kebenaranku 
Atau meragukan ikhtiarku 

Terimakasih tak berseri untukmu ...
sahabat sejatiku

Twist

Di celah tirai kita bertukar bisikan   
Telah tiba saatnya, ini bukan penundaan    
Pertemuan adalah persiapan perpisahan   
Layar waktu akan mengakhiri kebersamaan
    Cukup....jangan dipertanyakan!

Tersenyumlah kepada mentari 
     sebelum beralih senja
Menarilah bersama rembulan 
     tanpa menunggu esok akankah ada 

Jangan mengulik kesempatan berulang! 
Saling bersisian telah terkunci halang rintang

Ingatlah,
Jangan membuka andai
Deru debu dan krikil diantara kita tak kunjung menepi 

Ingatlah,
Karena arah yang bersilangan
Pertemuan kita adalah langkah awal perpisahan

Silent

Semilir angin...
Kabut ...
Ranting tak berdaun... 
Adalah saksi 

Saat ikrar hati ke hati
Satukan janji sejati
Walau tautan terkisi
Sebab kita terbatas hari

Diantara ruang berjarak
Jelajah rasa berjejak 

Tanpa kata
Tanpa suara
Cukup kita berdua 

Sometime, somewhere something special

Kamis, 17 Agustus 2017

Menunggu Bersama

Aku tak sanggup melepas pagi pergi 
Akan kutitip sesaat pada percik mentari
Kuyakin sebelum siang menapak hari
Sejuta senyum sempurnamu menisik hati
    
     Kurindu kau di_sini, di_sisiku 

Aku tak ingin menuntaskan siang
Setelah kusisipi setangkup rasa sayang
Erat tergenggam walau senja menjelang
Ya, sejak saat itu kau menggantang hasratku mabuk kepayang 

     Kuharap kau di_sini, di_sisiku 

Tanpamu, Aku tak mampu menutup malam
Menyeret luka menyumpahi kelam
Jangan punggungi aku saat meratapi suram
Teringat rasa lalu yang berujung karam

     Kutunggu kau di_sini, di_sisiku 

     Kau, Jadilah nyata untukku

Sesendok Blueband pada Adonan Nutrijel selagi Hangat

My dear.....
Ingatkah kau satu tutorial unik :
Nutrijel hangat bersalut blueband
Bagaimana jika kutaburi biji ketumbar?

Jika kau singgung tentang cita rasa, 
Percayalah nomormu akan kublokir.           
walau rinduku padamu riuh terpenjara 

My dear....
Ingatlah saat kita meracik ramuan kasih yang sepertinya mustahil?
justru itulah bumbu perekat yang menyatukan kita 

Dan...
ingatkah kau saat kita mengulur ulur waktu ingin terus bertukar cerita?
Jangan di ingat tentang pulsa dan quota minimalis kita yang terjun bebas 

Tapi ingatlah..
saat itulah kau mengetuk hati dan memenuhi ruang ingatku
Dan aku mendekatkan hati untuk bersandar di ruang ingatmu
Jangan ada left atau kick diantara kita

Jadi biarlah sendok blueband tersangkut dalam adonan hangat nutrijel,
Bukan untuk kita santap kapanpun
Tapi sebagai titik balik saling mengingat

Jangan risaukan ngarai perbedaan yang tak mungkin dipungkiri
Tapi ingatlah komitment kita bersatu itu untuk saling melengkapi 

My Dear...
Ingatlah sesendok blueband pada adonan hangat nutrijel
seperti sepenggal moment unik kisah cinta kita 

@040717specialforjohar_cibubur

Tidak kataku

Kubisiki kabut...
Bawalah dirimu menjauh
sejauh mungkin 

Aku lelah....
menghindar darimu
Namun semilir angin
justru membawamu kembali mendekat...

Tahun kedua

Membekap waktu mencari aku dalam kita
Tersesat di labirin tahta bermahkota fana
Hingga tercelah mencari aku dalam dia 
Sesaat yang membuka mata dan kata

    Harus kuingkari atas nama komitmen 
    Telah kuakhiri tanpa penyesalan

Menghadirkan aku di antara mereka 
Persembahan fana seolah sempurna 
Merapuh jiwa mengelabui fakta
Lalu terseok ke titik koma terhampa

     Amarah yang menyesakkan
     Meledak tanpa ingin kupadamkan

Berharap menemukan aku bersama kalian
Memutus karat rantai keterasingan 
Justru tersudut aku dipersalahkan
Terasa diri antara ada dan tiada di persinggahan 

    Meradang kecewa tumpah ruah
    Rancu menuntut tanpa mengarah

Katakan siapa aku
Yang kusut memilah suka diantara duka      
Yang lupa meramu bahagia
Yang lelah menemukan diri dimana

Rabu, 16 Agustus 2017

29 Ramadhan 1438 H

Tadi, senja bergaris batas hilal
Menutup kemuliaan Ramadhan 1438 H. 
Menakar ibadah jiwa ragaku...
Bernas atau sekedar deretan ritual tahunan? 

Mengiring adzan Magrib sejagat bumi 
Kumandang takbir mengusik sukma 
Pantaskah aku berjajar diantara sujana Ramadhan? 

Wahai Penguasa Ramadhan..
Jangan biarkan aku tersia sia bersama kaum yang merugi di bulan penuh berkahMu...
Astagfirullah 

Ya Allah....
Perkenankan kami menjadi dan merayakan kembali fitri esok hari
Izinkan aku bertemu dengan RamadhanMu bertahun tahun lagi

*Taqabbalallahu Minna wa Minkum, Shiyamana wa Shiyamakum waahalahullah Alaik.*

Ya Allah, terima dan sempurnakan amalan dan puasa Ramadhan kami
Barakallahu Fiikum....
Aamiin

28 Ramadhan 1438 H

Ramadhan tersisa satu dua langkah......... 
Namun ibadahku tertinggal begitu jauh
Di penghujung waktu, terkejarkah? 

Air mata sujudku bersimpah di sajadah
Ramadhan akan menuntaskan singgah... 
Kurasa seperdetik bukan sebulan penuh 
Genapkan dengan lailatul qadar, bisakah? 
Mengapa aku sepikan tamu terberkah 

Ramadhan meresapkan beribu hikmah 
Terdekat dengan Allah sungguh terindah 
Jangan pernah enggan berlaku soleh
Tak akan merugi ringan bersedekah

Ramadhan memberiku pesan berpisah
Hentikan ghibah dengan bermuhasabah
Tepiskan gundah dengan asmaulhusnah
Hiduplah sesuai tuntunan rasulullah 
Dan...sedetikpun jangan pernah jauhi Allah

Sabtu, 12 Agustus 2017

27 Ramadhan 1438 H


Aku membaca berita pilu
Ramadhan bersimbah darah di negerimu
Syahidlah kau saudaraku

Aku tertunduk prihatin
Ibadah Ramadhan terpalang senapan
Namun tiang agama tetap kau tegakkan

Aku luruh bergetar
Mendengar kalian tak akan gentar
Bertaruh jiwa dan raga menahan lapar

Aku terharu tak terkatakan
Walau negara kalian di bumi hanguskan
Tapi iman kalian tak tergoyahkan

Aku bersimpuh berdoa
Ya Allah mereka terus berjuang dengan tetap berpuasa
Ya Allah jadikan mereka pemenang Ramadhan sesungguhnya
Aamiin




26 Ramadhan 1438 H


Ramadhan bertabur berkah
Titian ikhtiarku menggapai fitrah

Tak hendak selintas buih
Apalagi sekedar fisik dhanniyah
Tanpa bukti syahih qath'iyyah

Kukuhlah bersalin fitri
Hindari maksiat si penggelap hati
Jauhi ghibah berbalik menista diri

Jangan berburuk sangka
Jagalah dari iri dengki meraja
Tak usah gemar menebar dusta

Bagaimana muhasabatun nafsi
menakar penyakit di hati (QS 59:18)?
Telahkah kuinsyafi (QS 66:8)?

Senantiasakah sinari hati 
dengan tadabbur Al Quran (QS 47:24)?

Beningkan nurani dengan dzikrulloh
lisan dan perbuatan (QS 33: 41-42)

Sucikan hati dan raih cinta Allah
dari waktu ke waktu dengan menjaga  amal saleh

Berkumpulah dengan alim shaleh shalehah (QS 18:28)
Sukakah kau hadiri majelis ilmu nan ukrowih?

Sirami hati yang mengering 
dengan menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa, 
sudahkah?

Bersihkan hati dengan ziarah
Mengingatkan diri atas kematian dan alam barzah
Astagfirullah... 

Rawatlah hati
Dengan terus berdoa kepada Dia
Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya.....

Aamiin

Jumat, 04 Agustus 2017

25 Ramadhan 1438 H


Saat terbentur cemas
Asa meringis bersiku acak
Kening khusuk bersimpuh...
Ya Tuhan bukalah tabir takdir

Saat dunia bercorak pelangi
Ambisi merajai semesta
Mata berpendar angkuh
Seakan Dia dibalik pintu

Saat tak tahu langkah mengarah
Nafas merapalMu tak berjarak
Nadi mengingatMu tak berjeda
Syaraf memangilMu tak berhenti

Saat piawai singkirkan prahara
Terasa dunia tunduk di genggaman
Meninggi bahu berbangga diri
Lupa pada Penguasa Bumi dan Langit

Saat hampa bertajuk dihadapan
Tinggalkan pekat hitam tersudut
Segera doa berbias gelisah terucap
Hati merunduk setengah mengutuk

   Tuhan mana petunjukMu
   Tuhan jangan permalukan si hebat ini 
   Tuhan,  Engkau dimana?

Ya Pemilik Ramadhan
Jika aku terbesit menduakanMu
Bersihkan takaburku dengan tadabur...

Hanya Engkau satu satunya yang mampu membolak balik hati manusia

The one and the only one





Minggu, 30 Juli 2017

24 Ramadhan 1438 H


Ramadhan bertahtahkan  zikir
Mengingat Allah dari pagi hingga petang
Terus bersimpuh sejak petang sampai pagi
Selama panca indra terjaga
Sepanjang tersadar waktu

Kala Ramadhan bersiap pamit
Janganlah zikirmu meredup senyap
Zikir pemelihara lisan dan peneduh hati
Zikir adalah sedekah dengan berkah melimpah
Teruslah... hilang menjelang detik akhir hayat

Bertasbihlah wahai jiwa dan ragaku!
Sucilah Allah dari sifat makhlukNya
     Subhanallah
     Subhanallahul'azhiim
     Subhanallah wabihamdihi
Ringan di lisan,  berat di timbangan dan disukai Ar Rahman

Teruslah bertahmid !
Pujilah Allah, Tuhan seru sekalian alam
      Alhamdulillahi

Lanjutkan bertahlil  !
Tiada yang dapat menyekutukannya
       Laa ilaaha illallah

Kumandangkan takbir !
Maha besar Allah.. Allahu akbar
Walahaula walaquwwata ilia billahil 'sliyyil'azim

Ingatlah...
Hanya dengan mengingat Allah dirimu menjadi tenang....
Laa ilaaha illa Allah wahdahu laa syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa'ala kulli sya'in qadir

Ya Allah ampuni dosa dosaku yang tak terhingga ini....
Subhanallah wal hamdulillah wa laailaha illallah wallahu akbar
Aamiin

Minggu, 23 Juli 2017

23 Ramadhan 1438 H


Berdoalah diantara Azan dan qomad
Insyaallah makbul
Kupanjatkan penuh khusyuk...
ya Allah jagalah imanku dari hari ke hari

Berdoalah di sepertiga malam terakhir
Inilah salah satu waktu terbaik berdoa
Kumintakan padaMu bimbing aku senantiasa Istiqomah

Berdoalah di sujud terakhir Sholatmu
Ya Rahman Ya Rahim
Anugrahkan aku sejatinya kasih sayang semata karena Allah

Berdoalah di sekejab waktu antara khutbah kedua dan sholat jumat
hanya pada Nya..semoga qobul

Jangan berlaku dholim, astagfirullah
Karena doa mereka yang teraniaya
Segera di jabbah oleh Allah

Jangan musuhi derasnya hujan
Takzimlah bermunajat
Insyaallah doamu mustajab tak tertolak

Saat diterpa musibah tunduklah berdoa
” Inna Lillahi wa inna ilaihi Raaji’un Allahumma’ jurnii fii mushibatii, wa akhliflii khairam minhaa”
Sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah dan kepadanya kita akan kembali Ya Allah berilah ganjaran dalam musibahku ini dan berikanlah ganti kepadaku yang lebih baik darinya”..

Berdoalah saat berpuasa hingga saat berbuka apalagi di bulan Ramadhan

Ya Pemilik Ramadhan...
Terimalah puasaku ampuni dosa dosaku
Semoga mutiara ibadah ramadhan
Berlanjut di bulan bulan selanjutnya
Perkenankan doaku yang dholif ini ya Allah

Aamiin

Sabtu, 22 Juli 2017

22 Ramadhan 1438 H


Masihkah utuh mata rantai sholat sunahku?
Janganlah sesaat hanya di Tanah suci

Ingatlah pada Bilal bin Rabah
Yang menjaga wudhu beriring sholat
Lebih dari bersuci jiwa dan raga
Menjadi tiket penghantar ke surga

Sempatkanlah Sholat Saffar
Agar Allah mengawal keselamatan diri
Sepanjang bepergian hingga kembali pulang

Rasakan teduhnya menyapa baitullah
Dengan Sholat Tahiyyatul Masjid

Jangan tinggalkan Sholat Fajar
Syafaatnya lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya

Dan ketika matahari mulai meninggi
Tegakkan Sholat Dhuha
Cukupkan dan berkahi rizky kami ya Allah

Khusyuklah di sepertiga malam terakhir
Dengan qiyamul lail..
Betapa nikmatnya Sholat Tahajud
Lalu Witir sebagai penutup
Qobullah doa dan terampuni beraneka dosa

Aku merindu sungguh mengantri sholat 
di Maqam Ibrahim & Hijr Ismail
Lalu Taraweh berjamaah dengan hambaMu dari berbagai belahan bumi

Ya Robby berserah aku sholat istikharah Tunjukkan jalan terangMu
Saat aku bimbang menentukan pilihan

Aku bermunajat  dalam Sholat Hajat
Pada satu satunya Zat pemberi Rahman
Perkenankan hajatku andai ini terbaik untukku menurutMu

Melalui Sholat Tasbih
Kupersembahkan sepenuh iman hanya kepada Dia Sang Pemilik Segala Puji

Terima sholat Taubahku ya Maha Pemberi Ampunan
Dalam kaffah sebenar benarnya Taubatan Nasuha

Dan dengan mengingat kepastian akan kematian, aku berkhidmat
Mengikuti Fardhu kifayah sholat jenazah
Semoga Allah menerima amal ibadah dan mengampuni doa yang di dan men sholatkan

Mungkin malam ini lailatulqodar
Jangan terlengah.. perbanyak sholatmu

Semoga ibadah sholat sunahku...
Bukan berbangga diri perbanyak rakaat
Juga bukan sekedar penyerta sholat Fardhu

Aamiin

Senin, 10 Juli 2017

21 Ramadhan 1438 H


Magnet rinduku pada baitullah....
Menuntun penghujung Ramadhanku melangkah....
Dari masjid ke masjid sujud bersimpuh
Tempat sejatinya cintaku padaMu melimpah ruah

Melekat di ruang sukma dan ingatku
Kau bukakan gerbang rumah suciMu
Izinkan jiwa ragaku utuh menyembahMu

Ya Allah tak terhingga syukurku
Atas anugrahMu yang tak akan tuntas ditulis dengan tinta dari air seluruh  samudera biru :

Kunikmati detik demi detik sholat di Masjidil Haram Makkah
Dengan keutamaan seratus ribu kali daripada shalat di masjid lainnya

Kunikmatnya rakaat demi rakaat sholat di Masjid Nabawi Madinah
Dengan keutamaan seribu kali sholat dibandingkan masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram

Kuresapi sholat tahiyyatul masjid di Masjid Quba Madinah..
Mengikuti sunah rasulullah untuk sholat dua rakaat dengan pahala setara satu kali umrah

Kutakzimkan sholat tahiyyatul masjid di
Masjid Qiblatain Madinah
Saksi sejarah berpindahnya qiblat dari Baitul Maqdis di Palestina ke Ka'bah di Mekkah

Assalamualaikum ya Masjid Al Sab'ah Madinah
Meski hanya selintas memandang & mengucap salam dari jauh
Kan kuingat inilah pos pertahanan saat perang Khandaq bulan syawal tahun ke 5H

Kupanjatkan doa saat melintasi Masjid Namirah
Semoga kelak sempat sholat di sini menjelang hari Arafah
Di saat ibadah haji atau kembali umroh
Mengenang seorang sohabiyah fissabillah yang setangguh singa betina (namirah)

Kusinggahi Masjid Miqat_Dzul Hulaifah
Dalam Haru biru doa kuberserah
Ya Allah dengan ihram kumulai rukun umroh

Kusinggahi Masjid Hudaibiyah
Sebagai miqot Untuk kali ke 2 umroh

Dengan tertunduk kulewati Masjid Qishosh
Semoga tidak kudengar lagi eksekusi qishosh
Semoga kaum muslim patuh di jalan Allah

Menjelang senja cuaca berangsur teduh
Aku terpekur di Masjid Arrahmahdi Jeddah
mengingat kuasa Allah atas terbelahnya laut merah

Dan sekarang aku di belahan lain bumi
Sepenuh iman kuinsyafi
Tak hanya saat di tanah suci
Seluruh permukaan bumi semestinya menjadi
landasan keningku berhikmat hanya pada illahi

Sabtu, 08 Juli 2017

20 Ramadhan 1438 H


Ramadhan,
Berjanjilah, singgahi aku utuh sebulan
11 putaran purnama kunanti hadirmu
Selaksa 11 tahun menunggu

Tak pernah kuingkari,
Lawatan istimewamu nikmat tak terperi
Segenap imanku tunduk mengamini
Jangan sampai kemuliaanmu tersiakan lalu aku termasuk umat yang merugi

Nyatanya Aku khilaf dan mangkrak
Hanya setengah langkah kugandakan ibadah ramadhan....
Cuma separuh hati menegakkan sholat khusyuk....
Sekedar sehela nafas melantunkan zikir dan ayatmu dengan pujian....

Ampuni aku ya Allah
Persembahan amalan langsungku  untukMu jauh dari kata pantas

Namun, izinkan aku turut menikmati kasih sayangmu yang tak terhingga dalam keberkahan malam lailatul qodar

Kudengar seruan yang gemanya menggetarkan jiwa  :

Raihlah Ma'rifatul Lailatul Qadar...
Cari dia di 10 malam ketiga Ramadhan!
Kejar dia di tiga malam ganjil terakhir!
Sempurnakan Ramadhanmu dengan
keagungan malam 1000 bulan

Allahuakbar!!



Sabtu, 01 Juli 2017

19 Ramadhan 1438 H


Andai tak kuasa menimbang keadilan
Jangan berdalih tak ada pilihan
Akan ada yang teraniaya
Akan terangkat doa mereka

Jika tak sanggup amanah
Tak usah melempar sumpah serapah
Mereka sungguh tanpa kuasa
Mereka rentan tidak berdaya

Kiri kananku jurang terjal menganga
Dipenuhi kerikil berpasir air mata
Ramadhan, tolong jaga arah langkahku
Ramadhan, jangan buta tulikan nuraniku

Kawan,
Sudahi sedih, kecewa dan gusar
Andai waktu tidak tertawarkan
Ingatlah roda kehidupan terus berputar
Jangan terpuruk walau terpinggirkan
Yakinlah lorong gelap ini akan berakhir

Aamiin




Kamis, 29 Juni 2017

18 Ramadhan 1438 H


Kala rentang pahit getir menyesakkan
Itu bukan suram tapi titian ketangguhan
Bersabarlah....

Sayatan luka jiwa yang teriris berserakan
Jangan berlarut tak berkesudahan
Ikhlaskan...

Menghalau badai tanpa perisai
Terseret gusar selaksa perih sendiri
Lupakanlah....

Telah sampai waktunya, terhentikan...
Tanpa sempat mempertanyakan
Maafkan...

Maafkan dia
Bebaskan dirimu dari bayangannya mulai Ramadhan ini...

17 Ramadhan 1438 H


Iqra' bismi rabbikakkazi khalaq

Bacalah Al Furqaan dengan menyebut nama Tuhanmu
Kitabullah yang tak satu hurufpun memuat keraguan (QS. Al Baqarah:2)

Bacalah Al Kalam Nur Ar Rahmah
Shahih ilmu untuk keselamatan di dunia bersiap kemuliaan di akhirat (QS. At Taubah:6)

Bacalah Adz Dzikr sampai meresap ke sumsum tulangmu!
Firman Sang Maha Sempurna taklik terpelihara kesuciannya (QS. Al Hijr:9)

Bacalah Al Basha'ir dengan hikmat ketaqwaan
Penuntun cahaya keimanan yang keagungannya tak akan pernah tercemar
(QS. An Nisaa: 174)

Iqra wa robbukal-akram

Tak ada penerang yang lebih utama di atas Al Quran Nur Karim
Bacalah ia sampai nafasmu lepas dari raga








Sabtu, 24 Juni 2017

16 Ramadhan 1438 H


Ketika keningku bersujud merendah
.....serendah rendahnya
Bisikan hatiku menukik tinggi
.....meliuk setinggi tingginya

Ketika telapak tanganku merapat datar
.....sedatar datarnya
Fisikku mengulik khusuk menjauh
....mengembara sejauh jauhnya

Ketika kuku kaki menancap bumi kukuh
.....sekukuh kukuhnya
Benakku tergoda melempar keraguan
.....mempertanyakan seragu ragunya

Inikah sketsa sholatku?
Mozaik keseharian mencambah keliru
Bagaimana alibiku nanti di  mahkamah yaumil akhir?

Astagfirullah...



15 Ramadhan 1438 H


Raudhah, Masjid Nabawi...
Assalamualaikum ya ahli surga
Kuziarahi makamMu Muhammad ya Rasulullah
Biarlah terhalang pembatas dan jarak
Tapi kuyakin utuh cintamu ke umat
Kemuliaan bagimu ya pemberi syafaat utama

Makam Baqi Al Gharqad, Madinah
Assalamualaikum ya qaumin mu'minin
Wahai para keluarga dan sahabat kekasih Allah
Insyaallah aku akan menyusulmu dengan istiqomah

Jabal uhud_bukit surga, Madinah
Assalamualaikum ya pendekar shuhada
Ajari aku jihad fisabilallah
Pantang berkalang tanah tanpa syahid

Maqbarah Hawwa, Jeddah
Assalamualaikum ya bunda Hawa
Duhai wanita pertama dari tulang rusuk Adam ya Rasulullah
Inspirasikan aku menjadi muslimah tangguh

Assalamualaikum ya ahli kubur
Ziarahku adalah doa untuk para pendahulu
Pengingatku..
Akan tiba waktuku beralas tanah menunggu saat dibangkitkan olehNya

Sudahkah ku bersiap?

Rabu, 21 Juni 2017

14 Ramadhan 1438 H


Sepertinya berlapang hati
Sesungguhnya berkalung congkak diri
Berharap hamparan kagum penuh puji

     Jagat raya terpesona?
     Tidak!!
     Sadarilah zig zag masa

Seolah santun merendah suara
Menutupi sulur bersalut diraja
Berbayar pengakuan berbalik fakta

     Seantero dunia mengakui?
     Tidak!!
     Ingatlah ketidakabadian bumi

Terlihat anggun merunduk
Sekedar mencatatkan citra berundak
Untuk decak kagum memoles retak

     Alam semesta terpedaya?
     Tidak!!
     Ingatlah kepada Sang Maha Kuasa

     Hanya Dia Pemilik Hidup
     Jangan pongah mengelabui Hidup





Senin, 19 Juni 2017

13 Ramadhan 1438 H


Aku sengaja menjauh
Engkau sabar mendekat

Aku berpura-pura merapat
Engkau sambut dengan hangat

Aku setengah hati meminta,
Engkau kabulkan melebihi asaku

Aku sesekali mendatangi panggilanMu
Engkau penuhi aku dengan kasihMu

Tak terperi seringnya aku melupakanMu
Tak terbatas waktu Kau mengingatku

Ya Allah pemilik ampunan tertinggi
Tundukkan tinggi hatiku
Tundukkan meraja rasaku
Tundukkan angkuh durjanaku
Bimbing aku istiqomah di jalan Mu

Aamiin

12 Ramadhan 1438 H


Ramadhan berpenuh hikmah...
Jangankan bermaslahat kepada sesama umat
Panca indra ini terasing dari muhasabah diri

Ramadhan terperangah bersedih
Saat malam 1000 bulan dinafikkan
Tersingkir pendewaan fana duniawi

Apakah Ramadhan akan berseru...
Disaat penjernihan refleksi ketaqwaan
Dimana kau tempatkan Tuhanmu?!

Bagaimana kesaksian Ramadhan...
Pada sidang introspeksi keimanan
Siapa yang kau per Tuhan kan?!

Rabu, 14 Juni 2017

11 Ramadhan 1438 H

Sahurku adalah hangatnya susu coklat
Dan aneka santapan lezat
....silahkan pilih
Namun terasa asing bersalut semu

Sahurnya adalah seteguk air tawar
Dan remahan makanan sisa
.....tanpa pilihan
Namun terlihat nikmat berbaur syukur

Aku mengakhiri puasa
Dari cafe ke cafe
Canda tawa berderai riuh
Hingga tersita waktu tanpa bersujud

Dia berbuka puasa
Dari mesjid ke mesjid
Sejenak rehat dari perjuangan hari ini
Lalu bersujud khidmat pada Sang Khalik

Aku tak sabar melirik almanak
Kapan kungkungan Ramadhan berakhir?
Sepanjang hari ku kejar duniawi
Demi pentas di hari raya

Dan dia tersedu tak kuasa menahan hari
Agar Ramadhan jangan berlalu
Siang dan malam bertajuk ibadah
Berharap kembali fitri lahir batin

Wahai Ramadhan...
Apa yang kutakzimkan tentangmu?
Mengapa begitu mudah aku berpaling

Wahai tamu agung setahun sekali
Akankah aku seperti dia?

Rukiyah aku ya Pemilik Ramadhan

Sabtu, 10 Juni 2017

10 Ramadhan 1438 H


Sepanjang waktu aku dingatkan....
Perbanyak infak & sedekah
Santuni & sayangi yatim piatu
Lembutlah hati terhadap kaum dhuafa

Sepanjang waktu aku menyadarkan diri...
Takkan miskin jika kurutinkan
Takkan merugi jika kuamalkan
Takkan mudarat jika kuniatkan ibadah

Sepanjang waktu ku bermunajat ya Allah
Pisahkan aku dari mubajir
Jauhkan aku dari takabur
Hindarkan aku dari riya

Semua adalah milik Mu ya Allah
Aku hanyalah pengemban amanat yang butuh petunjuk dan tuntunanMu

9 Ramadhan 1438 H


Umroh di saat Ramadhan
Berkhayalpun aku sungkan
Tapi di waktu Mu
Takdirku telah tertulis
Allahuakbar...

Berada ditengah jamaah masjid Nabawi
Kupikir serupa menulis di lembar angin
Tapi senyummu membawaku kesana
Tiada yang tak mungkin bagiMu ya Allah
Kun fayakun...

Larut dilautan jamaah masjidil Haram
Serupa harapan sulit terwujud
Tapi Kau mudahkan kupenuhi undanganMu
Lahaulawalaquataillabillah.. 

Kuhiduphidupkan nikmatnya ramadhan seperti di tanah suciMu
Kurapateratkan Imanku 
seperti takzim yang menggetarkan sukma menatap Kabah

Kubasuh lisan dan jiwaku dengan zikir
Menahan rindu menahun bermunajad langsung di tanah tanah suci Mu

Ya Allah dengan segala khilafku
Mohon Kau terima ibadah umroh ramadhanku

Aamiin

8 Ramadhan 1438


Mengapa kuacuhkan seruan adzan?!
Lalu tergesa sholat di penghujung waktu

Mengapa kulewatkan tadarus?!
Kuikuti godaan kantuk hingga terlelap

Mengapa kutunda taraweh?!
Berdalih demi khusyuk di 1/3 malam terakhir

Mengapa kulepaskan sahur?!
Padahal berkah berlimpah Dia janjikan

Apa yang kupahami tentang Ramadhan?
Jika aku yang sekarang identik dengan aku sebelum Ramadhan

Bagaimana kuraih kemenangan?!
Jika ibadah Ramadhanku carut marut
Akankah Ramadhan tahun depan merindukan aku.....

Astagfirullah

7 Ramadhan 1438 H


Jangan menengok kebelakang !
Tapi tidak untuk tanah suci
Jiwaku masih tertinggal di sana

Yang lalu biarlah berlalu!
Tapi tidak untuk keningku di qiblat
Beribu sujudpun tak ingin ku akhiri

Jangan terkurung kenangan!
Tapi tidak untuk panggilan terindah dihidupku
Walau hari ini bukan kemarin

Doaku tak putus untuk kesempatan berulang
Ya Allah izinkan aku menikmati kembali
jamuan ibadah bermakna di kota kota sucimu

Aamiin




6 Ramadhan 1438 H


KetetapanMu atasku pasti terbaik
Tapi masih saja kuingkari...
Terlalu sering kusangsikan..
Angkuhnya aku...

Tanda tanyaku bersudut siku
Atas singgahku di negeri pilihanMu
Skeptis melingkari fikirku
Apatis membelenggu rasaku
Pesimis meracuni asaku

Assalamualaikum..
Inilah negeri yang didoakan rasulullah
Umat yang terinspirasi ketabahan Ayub
Teriknya adalah peneduh sukma
Keringnya adalah penggenap berkah

Ya Allah...
Bersimpuh kumohonkan ampunanmu
Maafkan lemahnya imanku
yang bertajuk syak wasangka

Ya Allah
Tunjukkan aku untuk teguh tawadhu

Aamiin

Kamis, 08 Juni 2017

5 Ramadhan 1438 H


Dibatas waktu
Tawaf wada penanda pamit fisik
Walau diri masih rindu sujud di tanah suci Mu

Tuhan
Dalam ibadahku yang jauh dari pantas
Jangan biarkan aku tersesat di labirin kehidupan
Sebab Imanku ku yang putih hitam
Akibat naifku jauhi tuntunan Mu

Ingatkan aku ya Allah
tentang terbelahnya laut merah
kisah Nabi Musa dan Firaun

Ingatkan aku ya Allah
tentang tragedi quldi
kisah Adam dan Hawa

Ingatkan aku ya Allah
bahwa khasanah kisah nyata di kitabMu  
adalah hikmah sampai akhir zaman

Rabu, 07 Juni 2017

4 Ramadhan 1438 H


Sesaat kumandang Azan
Bergegas umatMu memenuhi baitullah
Allahuakbar..... allahuakbar
Tuhan izinkan aku satu diantara mereka

Terbakar panas bukan penghalang
Menyambut panggilan Mu 5 X sehari
Allahu akbar... Allahu akbar....
Ya Allah sisipkan satu tempat untukku

Imam kalamkan ayatMu hingga terisak
Ribuan jamaah larut penuh khusyuk
Waladholi...aamiin
Tuhan, bolehkah kupinta syafaatMu? 

Sesaat Imam mengakhiri salam
Doa terpanjat susul menyusul
Bersimpuh zikir sambung menyambung
Enggan mengakhiri bermesra dengan Mu

Ya Allah kalaupun aku harus beranjak
Izinkan aku kembali dan kembali lagi

Aamiin

Senin, 05 Juni 2017

3 Ramadhan 1438 H

Assalamualaikum Arafah...
Kelak akan kupenuhi panggilan wukuf bersama jutaan tamu Allah 

Wahai Jabbal Rahman
Akan ku hikmatkan bersatukembalinya
Nabi Adam dan Siti Hawa

Tunggu kami ya Muzdalifah
Tak peduli cuaca, biarlah kami berkumpul berbangsa bangsa
sadar menanti berangkat ke Mina

Duhai terowongan Mina
Aku telah bersiap fisik dan psikis melontar jumroh

Ziarah Ma'kahku semoga doa makbul
Ya Allah izinkan kami datang kembali
melaksanakan ibadah Haji
Aamiin

2 Ramadhan 1438 H


Bukan kantuk tapi lengahnya niat,
Terlewatlah khusuk taraweh berjamaah di depan qiblat

Baru 2 detak jarum jam sebelumnya,
Saat dada berdegup dan mata berkaca
Saat memandang, sholat dan berdoa sedekat dekatnya dengan Ka'bah
Allahuakbar

Belum kering keringat
Saat haru menatap maqam Ibrahim
Saat kening sujud bermunajat
Saat tak ada kata yang mampu mewakili haru yang bergemuruh merenda syukur

Ya Allah...
Indahnya Subuh beratap langit
Nikmatnya Dzuhur riuh berpeluh
Teduhnya Ashar berpanggang mentari
Rindunya Magrib berkejaran waktu
Syahdunya isya berangkai taraweh

Ya Rob...
Inginnya wudhuku terjaga dari sholat ke sholat
Aamiin...

@280517

I Ramadhan 1438 H


Ya Allah...
Nikmat nian jamuan RamadhanMu
Santap sahur pertamaku di Madinah
Buka puasa pertamaku di Makkah
Tak berjeda hamdallah penuhi lisanku

Labbaika allahumma 'umratan
SenyumMu menuntun7 putaran thawafku mengelilingi Ka'bahMu
Redakan gagap yang mengulik gugup
Bismillahi wallahu akbar

Penuh damai Kau dampingi aku
7 balikan Sa'i dari Jabal shafa ke marwah
Diantara doa terpanjat yang kian menderas
Allahu Akbar.....

Dan atas perkenanMu ya Rob..
tahalul menjadi penggenap umroh pertamaku
Alhamdulillahil lazi qada annà manasikana

Ya Rahman, ya Rahim
Aku berpeluh dosa yang fakir bersyukur
Jangan biarkan aku lenggah lalu mengingkari nikmatnya ibadah

Kamis, 18 Mei 2017

Buku Kita


Kita adalah halaman buku yang bersisian
Tapi terlalu sungkan bertukar senyum

Ketika buku tertutup
Kita memilih diam

Ketika buku terbuka
Kita saling menjauh

Kita adalah halaman buku yang bersisian
Tapi terlalu lama asik sendiri

Minggu, 14 Mei 2017

...of life

     The study of life
Jajak peristiwa adalah saksi mata kehidupan
Jejak kilas balik wartakan sinopsis kenyataan
Jejas diakui atau diingkari itulah pilihan
    
     One day in your of life...
Radar realita sungguh sulit dideteksi
Karsa gemilang seketika cerai berai
Rancang blue print meluruh pergi
Kandas diterjang tsunami sehari

     The hardest of life...
Kejayaan menjawab keruntuhan
Kemegahan mengentas keterpurukkan
Kekecewaan bukanlah pembatas
Kesat dipinggiran catatan selintas 

     The propose of life
Terus bertekad menghidupkan harapan
Tetap berjuang mewujudkan impian
Teguh bertujuan menjadi yang terdepan
Tegar bertajuk pada pranata kesuksesan

     The absolute of life
Hari ini bukan kemarin
Dan esok bukan hari ini
     Sempurnakan doa
     Sempurnakan ikhtiar


Kamis, 11 Mei 2017

Shelter


Aku melumat serpihan hati
Setelah kering kau racuni
Hingga terbelit sangsi
Akankah kelak aku berhati?

Aku tergiring remukkan rasa
Menggunting kenangan tersisa
Hingga hangus membara
Terpental aku ke titik ternista

Akukah korbanmu?
Saat terkecoh menggangsir nalarku
Penuh dendam kusumpahi masa itu

Akukah korbanmu?
Saat isyarat panca indra kubelenggu
Penuh murka ingin kuludahi dirimu

Sungguh harkat diri telah kunadirkan
Entah kapan terakhir aku menjaga malu
Tak puas aku mengumbar umpatan
Yang merancau amarah tak menentu

Kesumat ini melabrak waktu
Pecah dadaku
Pecah otakku
Melihat senyummu dipersinggahan baru

Minggu, 07 Mei 2017

Senyap

Aku mengurung kata
Tentang hampa yang tersengajakan
Tak terbacakah?

Aku menggasing alasan
Menghargai asamu yang berujung pias
Tak terlihatkah?

Aku mengunci lisan
Menitip waktu menghantar isyarat tidak
Tak terpikirkah?

Jangan dipertanyakan berulang,
Karena pahitnya jawaban adalah luka baru untukmu
Sanggupkah kau?

Jangan mendesakkan yakinmu,
Karena terungkapnya rahasia akan menggoresmu lebih lama lagi
Kuatkah kau?

Jangan terus menyangkal,
Karena jurang terjal ini terlalu pekat dan angkuh untuk kau tundukkkan

@2135020517_4give3

Rabu, 26 April 2017

Distance


Kau adalah khayalan nyaris sempurna
Terbesit indah tanpa dinyatakan

Abadi dirimu dalam lintasan mimpi
Tersadar niscaya yang terang benderang

Cukuplah bayangmu hidup di anganku
Telah kututup rapat langkah berikutnya

Saat waktu membawamu pergi jauh
Saat tersedihku tiba, itu pasti
Tapi aku tak akan merajuk
Tapi aku tak akan mengusik

Walau lirik senyummu akan berlalu
Walau rasa ini kita akhiri tanpa dimulai
Seperti itulah caraku mencintaimu
Seperti itukah caramu mencintaiku


@0935250417

Selasa, 18 April 2017

Pasti


Mataku berkaca,
Bukan tak ikhlas.....
Teringatkah?

     Dari tiada menjadi ada
     Dari ada menjadi tiada

Bibirku bergetar,
Bukan meratap.....
Terpikirkah?

       Datang disambut air mata suka cita
       Pulang disambut air mata duka cita

Jiwaku bergemuruh,
Bukan menghindar.....
Tersadarkah?

     Dipanggil tanpa urutan
     Dipanggil tanpa usulan

Akan sampai waktuku..
     Takkan mungkin aku majukan
     Takkan mampu aku mundurkan

Akan tiba saatnya
Kutinggalkan fana tidak untuk kembali
     
     Kehidupan penuh ketidakpastian
     Kematian itulah kepastian


@09.57_190417

Minggu, 16 April 2017

Cengkram


Kalian bercengkrama dengan curiga
Berkeliaran mengendus syak wasangka
Menyebarkan fitnah tersulut prasangka
Barakan arang tanpa perapian
Nikmatkah ini? 

Umpatan masam tercemar kecut
Berhamburan lepas secepat kilat
Menggandakan praduga keji tanpa bukti
Satire kan mereka tanpa mahkamah
Puaskah sudah?

Celakalah jika tuduhan berbalik arah
Mengendap kedap mengirim balas
Terhanyut kusut di permainkan kata
Tersungkur kening saling menuding
Siapkah kalian?

Kebenaran akan menemukan jalannya
      Robohkan rekayasa barikade menghalau

Kemungkaran akan merusak sendi iman
      Tapi Kalian tetap asik masyuk tak peduli

Sampai kapan?




@12.59_170417
 

Didekatmu

Anggrek meliukkan gita cinta
Simfoni teratai kidungkan puji memuja
Sepenuh hati sepanjang masa
     Bersamamu, akulah sang pujangga 

Senandung sakura harmonisasikan suara
Alamanda lentikkan laras pentatonis
Alunkan seroja tembang terpuitis
      Bersamamu, denting nada tercipta

Melati anggun mengetuk tempo irama
Menitip edelweis lagu tak lekang waktu
Harmoni camelia terekam abadi di ingat kita
       Bersamamu, tak ada dua di hatiku

Kala kelopak mawar berguguran
Kuncup kemuning memulai harum

Kala bunga matahari tenggelam
Semarak sakura riuh bermekaran

Anyelir dan aster silih berganti menyapa
Didekatmu aroma bunga adalah nyanyian cinta





@03.45_170417

Sabtu, 15 April 2017

Prasasti


Aku mencoret sesal dari sudut ingatku
Tapi sulit terhapus dari bilik hatiku
      Menguras rasa,
      Setelah kau sesatkan langkah

Kau silang merah kerlingan silam
Menukik tepat di jurang suram
       Mengutuk raga,
       Sesaat kau sempurnakan tabu

Aku menggurat detik demi menata hari
Tertatih kulepas kau dari relung sukma
        Mengubur asa,
       Sesudah kau buntukan jejak




@18.12_160417_20092012




Puisi Bersandar


Kau dermaga puisiku berlabuh
Tertahan karam bait yang tersisa

Serpihan puisi berserak di buritan
Tergulung ombak bertaruh sesal

Gelombang pasang surut berbuih syair 
Tergesa merapat ke pesisir pantai

Tapi puisiku pecah di lekukan teluk
Terhempas badai tercerai berai

Kugengam sebaris puisi membiru
Terperangkap arus liar tak berjangkar

Kaulah bait cinta beramuk badai asa
Tertambat rapuh merindu hati bertaut




@ 14.23_160417

Titian Dusta


Tuturmu berkerak karat
Tersirat riskan, terkisut dahi
Tandus, tak menapak bumi
Tandas, tak menatap langit

Angin bersendawa liar menghindar
Muntahkan muak separuh getir
Meregang resah akankah kau tersadar
Atau biar saja hina tercemar

Sarat itu berlapis khayal dan nyata
Singasana anggunmu semu semata
Saat petir tega menamparmu terbuka
Sedetik cukuplah menguak saru fakta

Cibirin tatap sinis gemparkan esok
Citra dirimu ringkih tersungkur
Dan mata seolah teduhmu, terpekur
Dan kepala seolah dirajamu, tertunduk

Karena dusta bukan mahkota
Tapi petaka yang bertahta

Karena dusta bukan kebanggaan
Tapi nestapa yang menahun

Karena dusta bukan pemenang
Tapi alibi bertanduk boomerang



@01.07_160417

Kamis, 06 April 2017

Lima April


Menatap antusias
Menetap optimis
       Katakan pada dunia
       Kita sang juara

Kemarin tendakan momentun
Esok tandakan tekad terukur
         Kabarkan pada semesta
         Kita sejatinya juara       

Satu kegagalan laksana arung jeram penghantar sukses kita
Saat bersebrang kata serupa mata air pengingat komitmen kita
Setiap kesuksesan bagaikan syarat simaksi berlanjutnya perjalanan kita 

Jangan angkuh menanjak sendiri
Jangan pongah menyelam sendiri
       Kita juara karena bersama
       Kita bersama itulah juara


#backpackerjakarta
#4thnbpju4ra

@050417

Senin, 03 April 2017

Palsu


Hujan lelah meluruhkan pekat rindu
yang mengkristal di sudut hati
     Kamu dimana?

Angin menyerah tak kuasa menghalau
Zig zag rindu yang mengelak menjauh
     Dimana kamu?

Satu rindu merengkuh seribu tanya
Satu tanya mengingat seribu janji
Satu janji menyeret seribu rindu
    
     
Rindu yang sulit kuakhiri
     Rindu yang mudah kau ingkari



@20.08010611



    






Waktu

     Waktu berpagut cerita...
Tapi bukan waktu,  kita yang memilih
Untuk melupakan atau mengabadikan

     Waktu menitip kisah kasih...
Tapi jangan salahkan sang waktu
Jika mendesak usang tinggal kenangan

     Waktu tersihir asmara...
Andai terlena sesat, tersedak sesal
Membiarkan diri terjerembab waktu 

     Waktu karamkan cinta...
Saat tersisih menahan orbit waktu
Sungguh terlambat menganulir waktu
Sebab terjebak di setengah waktu
 
     Sudah sudahi sebelum semakin sia sia


@0104171715

Sabtu, 01 April 2017

Zona zero

Siang ini langit putih pucat
      Ragaku melepuh luka
      Hatiku meringis duka

     Terasingkan siang...
     Lamat lamat melumat diri

Siang ini semilir angin tersungkur
     Otakku berpeluh keluh
      Lisanku berpenuh serapah

       Terpasungkan siang...
       Lambat lambat sirnalah diri

Siang ini mentari terik angkuh
     Jantungku terburai kesat
     Nalarku terputus penat

        Terakhiri mahkamah siang
        Tuntas berserak di zona zero

Minggu, 19 Maret 2017

Jentera Cinta

Cinta terbius khayal semata
Bersiaplah terhempas duka
Terpuruk menatap serpihan cinta 

Cinta meninggi andai kata
Sanggupkah memindai nyata?
Terantuk kepingan hati tak bermata 

Duka menghalang cinta
Sejatinya cinta kan teruji
Sehatikah kita? 

Jenuh memangkas cinta
Saling silang melempar tanya
Berpalingkah menjauh?

Adakah cinta tanpa luka
Apakah luka lantas memutus cinta?

Katakan padaku hakekat cintamu

11 Maret 2017

Aku tak sanggup berjanji...
Bahwa sang surya pasti mencerah kita sepanjang hari
Tapi cintaku terdepan mengusir muram yang tak berwaktu mengusikmu

Aku tak mampu berjanji...
Bahwa indah pelangi senantiasa mewarnai hidup kita
Tapi rona kasihku tak berbatas  menghias hatimu hari ke hari

Aku tak mungkin berjanji...
Bahwa purnama tak beralih rupa sabit
Tapi sayangku tercurah meredakan pasang surut hidup yang menerpamu

Aku tak akan berjanji
Bahwa kejora kilau kemilau dimatamu
Tapi rasaku utuh menyingkirkan duri perintang langkahmu

Kekasih halalku...
Aku disisimu tanpa beribu janji
Dampingi aku meneguh ikhtiar dan doa
Sejak kita berikrar suci dengan menyebut nama Nya
Pada Sebelas Maret Dua Ribu Tujuh Belas

@formylovelyclosefriendkakferkakmir

Tentang Ragumu

Kugengam erat hatimu
Percaya aku, 

Satu setiaku
Bukan lintasan antar waktu 

Namamu terpatri di benakku
Hanya kamu, 

Syair cintaku
Bukan singgahan pelipur pilu 

Seiris hari kemarinku
Terbias hitam abu abu 

Matrik asaku haru biru
Menjejak hidupku penuh liku

... Itu dulu 

Tetaplah di sisiku 
Sebagai kita, bukan masa lalu 

Terima aku,
Sebagai hari ini dan masa depanmu

Kuterima kamu,
Sebagai hari ini dan masa depanku

Senjakala


Aku sempat terendap gurat senja
Terbisik sindir anyar pewarta keruh
Serasa merepih tersingkir siang
     Lalu senja pudarkan diri membawa pergi risauku

Aku pernah terkikis pendar senja
Terpinggir umpatan lawas berkarat
Selaksa waktu tergerus badai
     Lalu senja berparuh waktu menipiskan lusuhku

Aku letih terantuk tabir senja
Tertawan pahit kata bersilat
Seakan asa terhambat merambat
     Lalu teduh senja menekuk fakir fikir fanaku

Aku menahan diri tertatih....
Saat sisa senja memanah tekad
Untuk ikhtiar berpantang mundur
Untuk doa tak berputus asa
Pada langkahku satu satu

Aku memahat senyum berseri
Saat sempurna senjakala
Walau angin tetap merancu
Walau tanda tanya tetap menukas
Pada kepastian yang tak tertunggu


@formylittlebrotherwithallmyrespectpleasenevergiveup

Sabtu, 25 Februari 2017

Trah

Kusapa dia diam diam
Semuram sepi
Sesuram sunyi

Kutatap dia pucat pasi
Senyumnya sendu
Sinarnya sirna

Kuraba dia kering kisut
Tertekuk titah
Tertawan tiran

Kutahu dia terpalang kata
Mengeras cuka darahnya
Terkoyak sekujur sendinya
Bertaruh jiwa raga sebab cinta

Kekasih...
Simpan sisa airmataku
     Kan kusimpan peluh ikhtiarmu

Jaga serpihan nafasku
     Kan kujaga debar asmaramu

Bertahanlah, kasihku
Seterjal apapun langkah kita bersatu


Jumat, 24 Februari 2017

Karena aku tidak Sempurna

Inilah Aku...
Yang tak akan sanggup setangguh Khadijah binti Khuwalid
Yang tegar disamping kekasih Allah
menegakkan panji syiar

Tapi aku bertekad,
Tak akan meninggalkanmu saat badai kehidupan licik menghempaskanmu

Inilah Aku...
Yang hanya mampu merunduk takzim
Pada keteguhan Asiyah binti Muzzahim
Yang istiqomah tak berbatas menghadapi fir'aun raja durjana

Tapi setiaku utuh bersamamu
Andai fitnah dunia menjerat keji setiap jengkal nafasmu

Inilah Aku...
Yang tak henti mengagumi kecantikan raga dan sukma wanita suri teladan,
beralasatap kemuliaan akhlak seorang
Istri bernama Fatimah binti Muhammad

Tapi dukungan tulusku menyertaimu
Doaku sepenuh hati sepanjang hari

Aku ridho ikhtiar disisimu karena Allah
Saat kelam dan terang
Saat sempit dan lapang
Saat surut dan pasang

Telah pantaskah kini ku bertanya
Bilakah kau siap menjadi imamku?

@2502174#7

Minggu, 19 Februari 2017

Mantan

Sepasang mata itu menyalip pergi
Tanpa isyarat untuk kembali 
Lupakan dia
Sudah mati hatinya

Sepasang mata itu mengubur kalut
Tergesa menghilang tak berpamit
Sengaja akhiri semua
Sudah mati kau di hatinya

Sepasang mata itu memilih mati rasa
Hentikan berlika liku kata
Hindarkan apapun tentang sua 
Tak peduli kau akan mati karenanya

@26051207

00:00 wib

Hujan dini hari
Terjagaku menatap malam

Awan menutup langit
Abu abu menyapu biru

     Makin gelap
     Makin dingin

Petir bersahutan
Gemetarku pucatkan darah 

Bulan menyingkir perlahan
Bintang meredupkan sinar

     Tiada terang tersisa
     Sunyi sepi sendiri

Rabu, 15 Februari 2017

Kudengar Sirene


Separuh ragaku membatu
Setengah otakku membeku

Sendiriku di tengah anak tangga
Terhentiku tanpa tanda tanya 

Raguku melanjut langkah
Engganku memutar arah

Kiri kananku memuja hampa
Utara selatanku memuji fana

Seiris jiwaku mati suri
Terbayang takdirku terakhiri

Segenap ikhtiarku merapuh
Pada kisruhku tak berpijak tanah

Sihir waktuku berpalang sumpah
Mengurung pandirku antah berantah