Tuturmu berkerak karat
Tersirat riskan, terkisut dahi
Tandus, tak menapak bumi
Tandas, tak menatap langit
Angin bersendawa liar menghindar
Muntahkan muak separuh getir
Meregang resah akankah kau tersadar
Atau biar saja hina tercemar
Muntahkan muak separuh getir
Meregang resah akankah kau tersadar
Atau biar saja hina tercemar
Sarat itu berlapis khayal dan nyata
Singasana anggunmu semu semata
Saat petir tega menamparmu terbuka
Sedetik cukuplah menguak saru fakta
Singasana anggunmu semu semata
Saat petir tega menamparmu terbuka
Sedetik cukuplah menguak saru fakta
Cibirin tatap sinis gemparkan esok
Citra dirimu ringkih tersungkur
Dan mata seolah teduhmu, terpekur
Dan kepala seolah dirajamu, tertunduk
Citra dirimu ringkih tersungkur
Dan mata seolah teduhmu, terpekur
Dan kepala seolah dirajamu, tertunduk
Karena dusta bukan mahkota
Tapi petaka yang bertahta
Tapi petaka yang bertahta
Karena dusta bukan kebanggaan
Tapi nestapa yang menahun
Tapi nestapa yang menahun
@01.07_160417
Tidak ada komentar:
Posting Komentar