Sabtu, 15 April 2017

Titian Dusta


Tuturmu berkerak karat
Tersirat riskan, terkisut dahi
Tandus, tak menapak bumi
Tandas, tak menatap langit

Angin bersendawa liar menghindar
Muntahkan muak separuh getir
Meregang resah akankah kau tersadar
Atau biar saja hina tercemar

Sarat itu berlapis khayal dan nyata
Singasana anggunmu semu semata
Saat petir tega menamparmu terbuka
Sedetik cukuplah menguak saru fakta

Cibirin tatap sinis gemparkan esok
Citra dirimu ringkih tersungkur
Dan mata seolah teduhmu, terpekur
Dan kepala seolah dirajamu, tertunduk

Karena dusta bukan mahkota
Tapi petaka yang bertahta

Karena dusta bukan kebanggaan
Tapi nestapa yang menahun

Karena dusta bukan pemenang
Tapi alibi bertanduk boomerang



@01.07_160417

Tidak ada komentar:

Posting Komentar