Kamis, 17 Agustus 2017

Tahun kedua

Membekap waktu mencari aku dalam kita
Tersesat di labirin tahta bermahkota fana
Hingga tercelah mencari aku dalam dia 
Sesaat yang membuka mata dan kata

    Harus kuingkari atas nama komitmen 
    Telah kuakhiri tanpa penyesalan

Menghadirkan aku di antara mereka 
Persembahan fana seolah sempurna 
Merapuh jiwa mengelabui fakta
Lalu terseok ke titik koma terhampa

     Amarah yang menyesakkan
     Meledak tanpa ingin kupadamkan

Berharap menemukan aku bersama kalian
Memutus karat rantai keterasingan 
Justru tersudut aku dipersalahkan
Terasa diri antara ada dan tiada di persinggahan 

    Meradang kecewa tumpah ruah
    Rancu menuntut tanpa mengarah

Katakan siapa aku
Yang kusut memilah suka diantara duka      
Yang lupa meramu bahagia
Yang lelah menemukan diri dimana

46 komentar:

  1. Kenapa judulnya "Tahun Kedua"?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya...ini tahun kedua saya mendampingi client saya dari kehilangan jati diri yang menahun...

      Hapus
  2. Butuh ruang sendiri nih hehe.. pernah di posisi ini.(sok paham hehe)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya 'jaga banget' client tsb dari merasa sendiri...hufft banget

      Hapus
  3. Balasan
    1. Bagi client saya... Bahagia itu tanda tanya besar

      Hapus
    2. Bagi client saya... Bahagia itu tanda tanya besar

      Hapus
  4. Dendam jiwa .....
    Selalu suka sama puisi nya ka tuty, ngena di aq

    BalasHapus
  5. Katakan siapa aku
    Yang kusut memilah suka diantara duka
    Yang lupa meramu bahagia
    Yang lelah menemukan diri dimana

    Suka sama part ini!

    BalasHapus
  6. Apaakah "meradang" disitu berarti "marah" ?

    BalasHapus
  7. setelah baca berkali-kali, sedikit paham tentang makna kehilangan jati diri puisi ini.
    kece lah kalo kk udah bikin puisi!

    BalasHapus
  8. Balasan
    1. tentang 'kesalahan' pola asuh, sampai si anak kehilangan jati diri

      Hapus
  9. Diksi puisinya bagus mbak.. 😍

    BalasHapus
  10. Katakan siapa aku
    Yang kusut memilah suka diantara duka
    Yang lupa meramu bahagia
    Yang lelah menemukan diri dimana



    hmmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Andai client saya mau...akan saya pertemukan dengan kak Chaca nih...yang keren meramu bahagia..

      Hapus
  11. kenapa bisa sampai hilang jatidiri ya kak

    www.belajaronlineshop.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. pola asuh ibunya...membuat client saya sampai di titik tidak tahu..siapa dia...

      Hapus
  12. Dalem sangat ini mah.. nusuk-nusuk ati Neng.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Satu yang saya ingatkan kepada pasangannya...jgn sampai terlintas di benaknya utk survive...

      Hapus
  13. bahwa bahagia bukan kata mereka.
    ramuan bahagia ada dalam jiwa.
    jangan biarkan mereka meracuninya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup ka maria..saat ini client saya masih 'mencari tahu' bahagia yg di mau itu seperti apa...

      Hapus
  14. mbak tuty izin minta di quotes status fb ahhh keren keren

    BalasHapus
  15. Selalu suka puisi ka tuty 😍😍😍

    BalasHapus
  16. lelah?
    beristirahatlah

    Persimpangan ada untuk kita memilih
    Mau ke kanan atau ke kiri ?

    Jangan terbawa arus sungai dan arus manusia
    Karena hati memiliki keputusannya sendiri

    Kalau kau tanya siapa aku.

    Aku hanya sekedar teman seperjalanan
    yang kadang-kadang berpisah dipersimpangan
    dan bertemu kembali di persimpangan berikutnya :)

    Berpisah jalan tetapi ada dalam setiap bayang dan doa :)

    BalasHapus
  17. aku jadi pengen bikin puisi juga huhuhu (tapi kok y gak pede )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi
      Keren atuh puisi2 mb endang...
      Tulis aja apa yang terlintas di benak....

      Hapus
  18. Wah jadi pengen ngadain puisi malam lagi. 😍

    BalasHapus