Find & (Un)fine
Seorang teman. Teman Lama. Lama sekali tidak saling berkirim kabar. Tiba-tiba
menyapa dengan lugas. Tanpa banyak basa-basi. Dia ‘memprotes’ satu posting-an
di FB hal yang sangat sulit dibantah
maupun dijelaskan alasannya. Bahkan, dengan nada ‘memaksa’ meminta password
untuk menghapus posting-an tersebut. Padahal sang pemilik account,
sudah lama sekali tidak update ( dibaca : lupa ) Facebook dimaksud.
Akibat tidak terhapusnya picture yang diminta, silaturahmi yang
baru terjalin kembali, tidak berlanjut. Apakah mesti sampai seperti itu, ya?
Find & (without)Permission
Seorang kenalan. Kenal karena satu dua kali bertemu. Bertemupun tanpa
sempat ngobrol akrab. Dapat dipastikan, tidak sempat bertukar info account
media sosial. Hanya sekedar bertukar senyum. Sudah sampai disini? Oh belum !!
Kita memang tidak pernah bertemu lagi setelahnya, tidak juga saling
berkomunikasi walaupun bergabung di WA group suatu komunitas. Sampai suatu
ketika, tanpa disengaja membuka ( entah, mungkin memang sudah waktunya untuk
tahu ) koleksi photo yang ia posting di Instagram.
Oh My God! ternyata galeri foto di instagramnya, hanya berisi
foto-foto yang berasal dari instagram orang lain ( dibaca : saya ) yang diambil
tanpa izin atau menuliskan sumber aslinya. Direct message maupun japrian untuk
mempertanyakan hal tersebut tidak di gubris. Bahkan, terus posting karya-karya
orang lain, lagi di galerinya. Hemm, sebegitu sulitkah untuk meminta izin?
Find & Appreciate
Untuk beberapa orang. Ada kalanya caption atas suatu posting-an di Instagram,
Twitter, Status WA atau Facebook, menjadi lebih ‘menarik perhatian’ dari hal
utama yang di posting. Padahal beberapa caption awalnya dibuat
secara impulse. Namun tidak jarang beberapa orang justru memberi
komentar dengan serius. Bahkan, pernah sampai penasaran. Bertanya langsung maupun tidak langsung, ada apa dibalik
kata-kata tersebut. Di antaranya, bahkan bukan penutur Bahasa Indonesia maupun
Inggris. Sehingga untuk menjelaskannya, perlu perjuangan sendiri. Namun
menyenangkan rasanya.
Bahkan banyak yang memberikan ide menarik. Seperti bagaimana jika
dibukukan. Atau di buat dalam versi youtube, tik tok dst. Diantara mereka, juga
sempat mengingatkan akan rentannya karya kita di ‘curi’ pihak lain untuk kepentingan
/ keisengan pribadi. Bahkan, memberikan dukungan atau saran agar karya kita semakin baik. Terimakasih !
Mempunyai teman-teman baru dari berbagai sudut bumi, melalui karya kita
di aplikasi media sosial adalah sesuatu yang tidak dapat dilukiskan dengan
kata-kata. Bertemu kembali dengan
teman-teman lama lewat media sosial juga sesuatu yang membahagiakan. Berbagi cerita, pengalaman, kenangan dan
pengetahuan dari media sosial, semakin hari tampaknya menjadi keseharian kita. Tentang seberapa positif atau negatifnya, tergantung
bagaimana kita menggunakannya bukan menyalahgunakannya.
Setuju, semua tergantung yg pakai..
BalasHapusDr awal milih jenis medsos, dll semua tergantung manusianya mau gmn :)