Ketika langit menaungi awan yang berayun lembut
Mengantar semilir angin di teriknya siang
Di antara kering ranting...mata menggeliat
Terbangkan tinggi di puncak nyiur hijau
Dengarlah riang bocah bercanda ria
Sambil menikmati rujak dan segarnya kelapa muda
Pantai Teluk Telepuwai tak jemu tersenyum
Demi meredakan lelah dan penat kita
Berpuaslah di biru toska yang meluruhkan muram
Cerahnya menenangkan sukma dan raga
Ingatlah juga pesan debur ombak Pantai Pintu Kota
Bahwa seperti laut, pasang surut adalah warna kehidupan
Jangan lagi membatu demi sia-sia
menganggap semua pintu menutup harapan
Sekuat Karang _Batu Layar Pantai Tilepuaipun_ bisa luruh oleh gempuran badai
Berpecahan dengan elok tanpa menyerah
Dinamika kehidupan mungkin tak terperi
Namun jangan surutkan tekat melangkah
Memberikan kita waktu untuk sejenak rehat
Esok saatnya pagi menunjukkan jati dirinya
Dan ingatkan kita tentang waktu yang masih berdenyut....
Suka dengan pemandangan pantai yang ada di indonesia timur, salah satunya ambon. Airnya jernih pasirnya putih dan bersih. Pemandangan seperti ini mesti selalu dijaga dan dirawat.
BalasHapusAaah.... jadi kangen pantai.... terakhir ke Lampung gak sempet mampir ke pantainya... makasih Kak Tuty, foto dan puisinya cantik banget
BalasHapusHuhu jadi tambahin kangen ke pantai.... terakhir ke Lampung gak sempet mampir ke pantainya... makasih Kak Tuty, foto dan puisinya cantik banget
BalasHapusFoto-foto yang sangat menarik Mba, hanya saja template nya sedikit kurang rapi, gaya penulisan nya keren, bercerita sambil berpuisi
BalasHapusDuh jadi pengen ke ambon lagi, kota yang lengkap pantai dan daratan tingginya
BalasHapusTapi kadang mentari mengkhianati senja, sudah ditunggu tetap dia tak muncul sampai malam
BalasHapusTiap baca tulisan kak tuty tu, aku suka amaze sama pemilihan kata-katanya.
BalasHapusAku suka bagian "pasang surut adalah kehidupan dan sekuat karang pun bisa luruh oleh gempuran badai" rasanya sangat menggambarkan perjalan kehidupan seseorang
BalasHapus- Retno