Bukan Adam Szalai, bukan pula Zoltan Steiber -para pencetak gol kemenangan Hungaria atas Austria 2-0. Namun Laszlo Kleinheiler yang terpilih menjadi Man of the Match (Pemain Terbaik pada suatu pertandingan) di laga awal di Group F Piala Eropa 2016 lalu.
Siapapun yang menyaksikan laga seru tersebut pastinya
sependapat bahwa gelar tersebut memang pantas disematkan kepada Laszlo
Kleinheiler. Gelandang tengah _yang baru berusia 22 tahun, saat itu _ dinilai
dengan cerdas dan tajam mampu merepotkan lini belakang kesebelasan nasional
Austria.
Walaupun tidak mencetak gol, sepanjang pertandingan Kleinheiler,
gelandang serang_ dengan signifikan memberikan
umpan-umpan matang ( chances created ) kepada para penyerang Hungaria
yang berpotensi membahayakan gawang Austria. Usaha tersebut tidak sia-sia. Gol
pertama yang dilesakkan oleh Adam Szalai misalnya. Berawal dari umpan sempurna (assist goal)
yang disodorkan Kleinheiler kepada
Szalai. Lalu dengan kerjasama satu dua, Szalai mantap menjebol gawang Austria
di Stade Matmut Atlantique, Bordeaux Prancis. 1-0 untuk team asuhan Bernd
Storck !
Dalam permainan sepak bola, Assist dipahami sebagai kontribusi
pemain yang membantu tercetaknya gol oleh pemain lain. Sebagai olahraga tim, tentunya suatu assist tercipta berkat kerjsama secara kolektif.
Dikatakan assist jika operan / umpan / umpan silang dari pemain terakhir sebelum ke si penendang
gol, tersebut menjadi gol.
Sebagai penghargaan atas peran pentingnya tersebut, tidak jarang pemberi
assist diganjar sebagai pemain terbaik suatu laga. Bahkan pada gelaran
Piala Eropa 2016 tersebut, seorang mega bintang lapangan hijau dari Portugal, Christiono
Ronaldo, terpilih menjadi Man of The Match pada partai semifinal melawan Wales. Selain
mencetak satu goal dia pun menciptakan assist.
Jika menonton ulang rekaman pertandingan sepakbola, kadang timbul
pertanyaan, mengapa seorang pemain yang sudah di depan gawang mengalihkan bola
/ memberi assist kepada pemain lainnya? Mengapa tidak langsung menendang
bola ke gawang lawan?
Atas pertanyaan tersebut Timo Werner, Striker Chelsea FC dan skuat Tim
Nasional Jerman memberikan jawaban yang meyakinkan. Bahwa ia ‘melewatkan’ kesempatan
mencetak gol yang sudah di depan mata dan mengoperkannya / memberikan assist
ke rekan yang lain karena ada pemain lain yang mempunyai peluang yang lebih
besar untuk mencetak gol daripadanya.
“ Saya memiliki lebih banyak assist daripada
gol, yang tidak biasa bagi saya daripada musim lalu. Sepanjang membantu tim,
itu baik-baik saja.”
Bahkan seorang striker seperti Hary Kane dari Tottemham Hotsspur, sempat mengemas assist lebih banyak ketimbang mencetak gol ( 8 banding 5) saat Liga Inggris 2020-2021 sedang berjalan. Hal tersebut menjadi pertanyaan dalam satu wawancara di bulan Oktober 2020 lalu.
Mengenai hal tersebut ia mengatakan bahwa rekan striker lainnya
yaitu , Son Heung Min memang mempunyai
peluang lebih baik untuk mencetak gol. Dan benar ! Son Heung Min tidak
mensia-siakan ‘pengorbanan’ Kane memberikan assist. Sebagian torehan
golnya berasal dari assist Harry Kane.
Saat di wawancara oleh Sky Sport Germany, sambil bergurau Thorgan
Hazard mengomentari duo stikernya di
Borussia Dortmund, Erling Haaland agar
memberi kesempatan rekan setim berkontribusi :
“ saya rasa Haaland harus rajin memberikan assist,
dia terlalu banyak mencetak gol. Memberikan assist dan tidak mencetak gol
bukanlah hal yang buruk.”
Mari bersepakat dengan pendapat simpatik Hazard; Dengan catatan, jangan
sampai operan umpan tersebut malah mempersulit peluang untuk terciptanya gol
atau membuang kesempatan menjadi pemenang.
Ya, dalam suatu pertandingan, memperjuangkan kemenangan adalah hal
penting. Namun dalam olahraga tim
seperti sepakbola, kerjasama yang solid
sebagai team untuk mencapai kemenangan tidaklah kalah penting. Tidak masalah kita atau anggota tim lain yang
mencetak gol. Menjadi masalah, jika kita tidak berkontribusi atau bahkan
merintangi perjuangan tim untuk meraih
kemenangan dengan fair play.
Sejatinya, kualitas seorang pemenang tidak akan berkurang karena assist
yang di ekseskusi gemilang oleh orang lain.
We are a winning team
Terkadang, banyak orang hanya melihat sipa yang mencetak gol, bukan siapa yang memberikan assist sehingga gol itu tercipta. Kadang para pemberi assist ini sering terlupakan, padahal peran mereka sangat penting dalam proses gol.
BalasHapusBanyak pemain yang dilatih sebagai pemberi umpan/assist kepada para penyerang yang diberi tugas untuk mencetak gol. Memberi umpan dan mencetak gol juga bagian dari sebuah kerja sama dengan tugasnya masing-masing. Di era sepak bola modern seperti sekarang. Semua pemain diharapkan bisa memberi assist dan mencetak gol untuk tim mereka. Tentu saja tidak melepas tanggung jawab dan tugas mereka dalam tim.
Tidak bisa dipungkiri, selama ini kebanyakan orang (dan termasuk gw) lbh memperhatikan pencetak gol sebagai bintang lapangan dibanding pemain yang memberikan assist..
BalasHapusMungkin kecenderungan ini yang akhirnya mendorong ego pemain, yang terkadang gw lht memaksakan membuat gol padahal sebetulnya dia bisa mengoper kepada teman lain yg punya peluang lbh banyak..
Beberapa kali jg gw gregetan kl pas nonton, ada pemain yg ngotot kyk gini dan akhirnya gagal menciptakan gol tp di satu sisi gw seperti penonton kebanyakan yg yah ttp lbh mengelu-elukan sang pencetak gol..
Tapi beruntung "juri" memutuskan man of the match dg bijaksana, ga cm dr kuantitas gol..
Ini membuka peluang agar pemain, penikmat sepakbola, dan komponen lainnya dl dunia sepakbola mulai merubah persepsinya..
Nice post!
Kalau mau egois bisa banget ya teh langsung mencetak gol sendiri tapi karena ini kerja sama tim jadi ada assist
BalasHapusSolid banget ya itu teh, jadi yang utama itu kerjasama, bukan kebanggaan pribadinya aja.
BalasHapusTerpenting juga dalam satu tim harus ada kepercayaan ya teh, kerjasama yang baik tentu pasti akan menghasilkan hal yang baik juga
BalasHapusSolid betul! Tapi menurutku banyak orang cuma liat dari orang yang cetak gol, bukan orang yang ngasih "assist" supaya bisa gol. Kan?
BalasHapusDari tulisan ini aku nangkep kalo sebuah kemenangan itu bukan kerja tunggal dari seorang pemain, tapi kerja sama tim yang solid. Dan dalam sepakbola, yang memberikan kontribusi tetap diapresiasi. Nice post, Mbak Tuty! :)
BalasHapusNah, ini peran yang sering terlupakan. Kalau diibaratkan kayak pemain stuntman kalau di film kali ya, Teh. Sering terlupakan penonton. Padahal sebenarnya assist ini penentu sebuah adegan bisa sukses atau enggaknya.
BalasHapusDan posisi ini juga harus menekan ego untuk nggak egois & mementingkan tim. Salut sih!
Nah ini mesti ngalahin ego bahwa dia yang harus maju dan mencetak gol sendiri bukan oper ke teman agar gol tercipta nanti. Setuju jika kerjasama yang solid sebagai team untuk mencapai kemenangan tidaklah kalah penting. Karena sejatinya, kualitas seorang pemenang tidak akan berkurang karena assist yang di ekseskusi gemilang oleh orang lain.
BalasHapusArtikel yang keren!
Menarik nih Teh Tuty membahas tentang assist. Apalagi dilakoni oleh pemain bintang yang cenderung keinginan mencetak golnya lebih tinggi. Pas baca rangkaian ceritanya memang benar, main bola itu adalah tim dan peluang mencetak gol akan lebih besar jika semua pemain memahami posisinya dan situasinya secara cepat. Mantap Teh.
BalasHapusKarena memberikan assist sama dengan menurunkan ego. Salut apalagi buat pemain bintang yang mungkin pengennya mencetak goal daripada ngasih umpan ya kak. Tapi pemain bagus itu juga dilihat dari kematangannya sih. Semakin matang pasti dia tahu mana kapan harus assist kapan harus mencetak goal. Sebuah artikel yang segar kak.
BalasHapusWalah, Werner sekarang malah lagi disorot gegara minim gol dan sering melewatkan kesempatan mencetak gol di gawang yg "terbuka lebar". Padahal jumlah assistnya tak bisa dipandang sebelah mata. Tapi balik lagi, tugas seorang striker adalah mencetak gol, bukan memberi assist.
BalasHapusMaknanya dalam yah... memberikan kredit ke orang lain, di saat dia bisa mendapat banyak manfaat dari kredit tsb tapi dia alihkan
BalasHapusTulisan yang menginspirasi sekali teh, aku suka. Apa yang kemudian aku pahami setelah membaca tulisan teh Tuty adalah bahwa permainan sepakbola sejatinya tentang kerjasama. Tidak boleh egois sama sekali, tidak bisa dan tidak boleh mementingkan diri sendiri. Harus selalu berfikir sebagai tim, kemenangan tim, bisa mengenal kekuatan dan potensi diri juga teman-teman (tim).
BalasHapusPemberi assist menurut aku juga adalah seorang pribadi yang sudah cukup matang secara emosi, dewasa serta yang terpenting berjiwa besar sekali dan mampu berlapang dada juga.
Jauh dari keinginan tersorot sendiri saja hanya demi ego dan meraih keuntungan pribadi saja.
Wah, menariknya..dari sebuah permainan sepakbola kita bisa belajar banyak hal.
Terimakasih sharing bermanfaatnya teh Tuty😃🙏😊
Jadi teringat Piala Dunia 2010 dimana Cesc Fabregas memberikan assist kepada Andres Iniesta sekaligus membawa Spanyol menjadi juara dunia
BalasHapusBtw sharing nya sangat menarik
Aku setuju sih dgn ini. Dan beberapa kali pernah nonton bola yang pemainnya agak ambisius buat cetak gol, padahal kalau dia oper ke pemain lain, kesempatan golnya besar. Masalahnya posisi dia itu kurang berpptensi gol kalo nembak langsung.
BalasHapusWaahhh maknanya dalam banget Teh. Aku sepakat sekali dengan ini, tidak harus sampai ke garis finish untuk dikatakan sebagai seorang pemenang. Panjang umur hal baik
BalasHapusPelajaran banget yah...
BalasHapusYang namanya kerja tim ya memang ndak bisa mengedepankan ego pribadi...
Tapi harus bisa melihat opportunity yang lebih besar yang dapat diraih bersama-sama dengan tim...
Pecinta bola banget ni teteh, aku kurang paham tapi asli menarik baca ini teh.. Thanks artikelnya
BalasHapusBener banget sih yang namanya kemenangan tim bukan cuma ditujukan ke orang yg sudah berhasil bikin tim itu menang tapi seluruh orang yang terlibat di dalamnya juga pasti ada kontribusinya
BalasHapusWaaaah... dari artikel ini, jadi belajar banget. Orang yang bisa ngasih 'assist'itu adalah mereka yang mau ngerelain egonya demi kepentingan tim yang dibela. Keren sih.. di tengah mata-mata yang sedang memperhatikan dengan seksama, masih ada orang yang kasi kesempatan si pencetak gol dielu-elukan.
BalasHapusKayaknya aku perhatiin teg Tuty suka nonton bola ya. Bukan cuma sekadar hiburan tapi liat sisi psikologisnya juga ya...keren teh....aku sendiri jarang nonton bola, pernah sesekali nonton trs lihat kenapa ada pemain yang udah sampe depan gawang tapi kog kalah dioper ke pemain lain, ternyata istilahnya assist...nahh terus gol kan...jadi aku tuh mikir kenapa gak dia aja yg lsg tendang ke gawang, ternyata begitu alasannya...wow jd peran pemberi assist ini hebat banget ya, selain mengalahkan ego, sebenarnya dia juga sebagai pemberi kemenangan, tp sering terlupakan...
BalasHapusdalem juga yah, untuk orang orang tertentu yang mengharapkan bekerja dengan sorotan...jadi goal assist sepertinya tidak cocok hahahahaa
BalasHapusmakasih sharing yang dalemnya
Memang sejatinya dalam satu tim, efektifitas dan kerja sama adalah kunci. Kalo pemain egois ya wasalam, tim susah menang.
BalasHapusMbak Tuty yaa.. Bikin puisi selalu 'beda' dan penuh makna. Begitu nulis tentang bola juga akhirnya mengangkat tema yang terlupakan. Mantap bgt
BalasHapus