Desir angin menyela jejak waktu
Selusup dingin menuai saksi
Seperti penantian rimba dan danau
Akhir kemarau sangat dinanti
Tirai hujan melangkahi batas waktu
Tinggi melampaui rekat bumi
Laksana mendendam rindu
Pada siapa hendak beraksi
Getar petir menerjang ranah waktu
Layar khawatir menggetar sendi
Terdiam menatap langit abu-abu
Telah sungguhkah kita anarki?
Butir embun menembus rambu waktu
Bergulir memulihkan jagat hari
Walau mentari bersalut kelabu
Tertunduk ditingkah derai rinai
Gemuruh air menghempas mata waktu
Menggelepar melibas titik henti
Meluaskan arena cemas bertalu
Asa hijau, tak direstuikah ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar