Sabtu, 25 Februari 2017

Trah

Kusapa dia diam diam
Semuram sepi
Sesuram sunyi

Kutatap dia pucat pasi
Senyumnya sendu
Sinarnya sirna

Kuraba dia kering kisut
Tertekuk titah
Tertawan tiran

Kutahu dia terpalang kata
Mengeras cuka darahnya
Terkoyak sekujur sendinya
Bertaruh jiwa raga sebab cinta

Kekasih...
Simpan sisa airmataku
     Kan kusimpan peluh ikhtiarmu

Jaga serpihan nafasku
     Kan kujaga debar asmaramu

Bertahanlah, kasihku
Seterjal apapun langkah kita bersatu


Jumat, 24 Februari 2017

Karena aku tidak Sempurna

Inilah Aku...
Yang tak akan sanggup setangguh Khadijah binti Khuwalid
Yang tegar disamping kekasih Allah
menegakkan panji syiar

Tapi aku bertekad,
Tak akan meninggalkanmu saat badai kehidupan licik menghempaskanmu

Inilah Aku...
Yang hanya mampu merunduk takzim
Pada keteguhan Asiyah binti Muzzahim
Yang istiqomah tak berbatas menghadapi fir'aun raja durjana

Tapi setiaku utuh bersamamu
Andai fitnah dunia menjerat keji setiap jengkal nafasmu

Inilah Aku...
Yang tak henti mengagumi kecantikan raga dan sukma wanita suri teladan,
beralasatap kemuliaan akhlak seorang
Istri bernama Fatimah binti Muhammad

Tapi dukungan tulusku menyertaimu
Doaku sepenuh hati sepanjang hari

Aku ridho ikhtiar disisimu karena Allah
Saat kelam dan terang
Saat sempit dan lapang
Saat surut dan pasang

Telah pantaskah kini ku bertanya
Bilakah kau siap menjadi imamku?

@2502174#7

Minggu, 19 Februari 2017

Mantan

Sepasang mata itu menyalip pergi
Tanpa isyarat untuk kembali 
Lupakan dia
Sudah mati hatinya

Sepasang mata itu mengubur kalut
Tergesa menghilang tak berpamit
Sengaja akhiri semua
Sudah mati kau di hatinya

Sepasang mata itu memilih mati rasa
Hentikan berlika liku kata
Hindarkan apapun tentang sua 
Tak peduli kau akan mati karenanya

@26051207

00:00 wib

Hujan dini hari
Terjagaku menatap malam

Awan menutup langit
Abu abu menyapu biru

     Makin gelap
     Makin dingin

Petir bersahutan
Gemetarku pucatkan darah 

Bulan menyingkir perlahan
Bintang meredupkan sinar

     Tiada terang tersisa
     Sunyi sepi sendiri

Rabu, 15 Februari 2017

Kudengar Sirene


Separuh ragaku membatu
Setengah otakku membeku

Sendiriku di tengah anak tangga
Terhentiku tanpa tanda tanya 

Raguku melanjut langkah
Engganku memutar arah

Kiri kananku memuja hampa
Utara selatanku memuji fana

Seiris jiwaku mati suri
Terbayang takdirku terakhiri

Segenap ikhtiarku merapuh
Pada kisruhku tak berpijak tanah

Sihir waktuku berpalang sumpah
Mengurung pandirku antah berantah






Senin, 13 Februari 2017

Hitamnya hitam


Aku tak akan menyalahkan hujan badai
Yang derasnya tak mampu melunturkan khilafku

Aku tak akan menyumpahi angin puting beliung
Yang amukkannya membuka jelaga aibku

Aku tak akan memusuhi guntur
Yang gemuruh membelah munafiknya aku selama ini

Dan aku tak akan menuduh kering kemarau
Yang retakkannya menampakkan betapa  takaburnya aku

Yang terlambat kusesali adalah..
Mudahnya aku meracuni diri dengan riya

Yang baru kusadari adalah..
Terbiasanya aku berbangga dengan angkuh diri

Yang mendadak kutangisi adalah..
Begitu durjananya aku menantang dosa

Tuhan,
Pada nafasku yang tinggal satu..satu

Masih adakah waktuku memutihkan hitam terhitamnya aku yang kemarin?

Masih adakah kesempatan untukku memohon ampunan Mu?

Minggu, 12 Februari 2017

2017_March Note

Ya Allah,
Dengan memantas hati atas cintamu yang tak berkesudahan di tiap detikku

Di antara baris doa berpanjang waktu
sejak jendela hati ini terketuk tertuju

Dan demi ikhtiar mematuhi ajaranmu
menjadi imam dalam keluarga sakinah mawadah warokhah yang menggenap di niatku

Perkenankan satu lagi pintaku...

Cukuplah dia
nama yang Kau telah amanahkan bersamaku mengukuhkan iman
hanya pada Mu

Izinkan hamba mematut diri menapaki anak tangga kedua tak lagi sendiri

Bimbing kami di tiap langkah menjauhi bisik sesat yang menggoda  panca indra

Tuntun kami saling tunduk menjaga sukma dan raga dari muslihat dunia

Ampuni khilaf dan keliru tersengajaku selama ini
Sejak dulu, saat kini dan juga nanti

Ya Allah,
Dalam ikhlas dan tawadhu awamku

Dengan merendah hati semata ber munajat mengingat Mu

Khusyuk bermohon ku panjatkan ikrar bersatu dengan dia...sholehahMu

Kukuhkan setiaku
Mencintai ciptaan Mu dengan keutuhan cintaku hanya pada diri Mu

Aamiin

January Note

Sahabat,
Tentang hari hari kemarinku...

Maafkan atas senyumku yang mengalihkan jawab atas tanyamu

Maafkan langkahku jika terasa menjarak ruang dan waktu

Maafkan caraku kalau terkesan menjauh diri menghindar bertemu

_Andai kau tahu tak terperi rindu yang kuredam teringat saat kita bersama semasa lalu_

Sahabat,
Kumohon jeda waktumu sebentar saja
Inginnya aku segera bersua denganmu berbagi kabar bahagia

Walau kuyakin kau telah menduga arahku selaras ikatan persahabatan kita yang tak berkotak kata

Sahabat,
Maafkan aku yang sempat menahan kabar atas rencana hikmat masa depan

Sebab aku tak berhak mendahui jalan takdir berpasangan

_Andai kau tahu beramuk rasaku membeningluruskan niat di hadapan Nya untuk berikrar janji sejati sekali seumur hidupku_

Sahabat,
Terimakasih atas indahnya ketulusanmu  berbaik sangka padaku

Terimakasih untuk doa dan dukunganmu yang utuh untukku walau duka tak putus menyapamu

Terimakasih untuk hakikat  persahabatan kita
Yang  melintasi dunia kata dan hampa
Yang melewati episode suka dan duka
Yang memaknai hidup dengan bersandar pada kitab Nya

Sahabat,
Atas mutiara kelapangan nuranimu
Terimalah doa yang sama untukmu
Semoga kau pun segera berikrar suci setelahku

Aamiin

@specialforFBMA

Kamis, 09 Februari 2017

Lusa kita di hari ini


Dan kita masih seperti kemarin
Tarik ulur menjaring perhatian dari kejauhan
Riuh resah menghitung isyarat dari seberang
Tapi gugup kaku saat lurus berpandang















Ngarai diantara kita bernama awal  keraguan
Terpatri pada frase andai dan tapi
yang melesatkan tanya berkejaran
      Antara aku dan kamu





 











Jurang diantara kita  bernama tengah  keangkuhan
Tertekuk pada fase sekarang atau nanti
yang mengusik usut kesempurnaan
      Antara kamu dan dia

















Jarak diantara kita bernama akhir keakuan
Terpaku pada kawah kesenjangan bukan kesesuaian
Saling mengukur siapa kamu dari inilah aku
       Antara dia dan kita
















Apakah esok tersiar ulang episode hari ini ? 
Akankah lusa akan ada kata KITA ?
Jika aku dan kamu berpalung menjauhi  oase


Senin, 06 Februari 2017

Feeling Blue

Kubungakan percik rasa dalam ragu
Menyusup hening jinggamu saat itu
Tak sabar ku ketuk di birunya waktu
Agar pelangi di dada jauhi semu

Detak nadi membisikku berjaga hati
Tapi purnama senyummu isi mengisi
Pada cinta yang ingin kunikmati sendiri
Tentang angsana hidupku di masa kini

Kau tahu telah ku buka satu satunya lentera hati 
setelah sekian waktu berkarat tanya
Menuai bisikmu mesra.....
     ini bukan mimpi
 
Kau katakan sekali lagi.....
      bukan, ini bukan mimpi
 
Dan violet bahagiaku melambung tinggi
 
Kau berpendek alih cerita satu dua kata
Melebih biarkan hasrat kita yang bicara
Janjimu yakinkanku memutus beda
Saat kau ukirkan hijau perak sorga dunia


Tapi tadi  hitam muslihatmu
tak lagi sanggup melapis lugu mataku

Menyedihkan...
Kau tempatkan aku di antara lintasan fanamu

Menyakitkan....
Kau runtuhkan fantasiku satu persatu

Menyesakkan....
Saat kau patahkan pahatan awal cintaku padamu