Senandung hikayat lawasku
Adalah bait cinta bersunyi sunyi
Adalah bait cinta bersunyi sunyi
Memenangkan pujaan dalam mimpiku
Serupa partitur kehilangan notasi
Kularung kau dalam pantun
Kurentak kau dalam tarian
Kugores kau dalam lukisan
Dan senyummu abadi hanya dikhayalan
Kurentak kau dalam tarian
Kugores kau dalam lukisan
Dan senyummu abadi hanya dikhayalan
Terpenjara kasmaranku
Laranya mendera tak berwaktu
Laksana mereguk teh terpahit abad lampau
Syahdan yang tak mungkin menyatu
Laranya mendera tak berwaktu
Laksana mereguk teh terpahit abad lampau
Syahdan yang tak mungkin menyatu
Aku
Sahaya penghamba cintamu
Bukan pujangga sohor bersyair syahdu
Sahaya penghamba cintamu
Bukan pujangga sohor bersyair syahdu
Stambul satu babak itu
Persembahan pamungkas ....
Tanda mata asmara dahana untukmu
Bergegas hendak berpanggung
Tersedak ku hirup asap mesiu
Sedetik tadi buraikan diriku
Celaka itu mengakhiri kisahku
Tersedak ku hirup asap mesiu
Sedetik tadi buraikan diriku
Celaka itu mengakhiri kisahku
Dan kini..
Sudikah kah ziarahi roman cinta kita
Seperti lakonku dalam komedi satir
Tahukah kau hal tersulit mencintamu?
Pada kata cinta yang tak sempat terucap
Hingga jiwa memisah raga
Sudikah kah ziarahi roman cinta kita
Seperti lakonku dalam komedi satir
Tahukah kau hal tersulit mencintamu?
Pada kata cinta yang tak sempat terucap
Hingga jiwa memisah raga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar