Selasa, 26 Maret 2019

EXTRA TIME (II)

Komat kamit berparut morat marit
Muara murung menyerbuk murka
Sesaat senyap, siap siaga
Kejang mata adalah dinamit

Butuh waktu
Bukan tak berhati

Hilir mudik bersekat hiruk pikuk
Marak mantra menyeduh marah
Sumpah serapah, serba salah 
Demam otak serupa hulu ledak

Beban waktu
Bukan tanpa hati

Luluh lantak berkabut simpang siur
Masif meraga mengulik mati
Sedu sedan, sempurna sendiri
Nyeri kecewa berbuih sangar

Batas waktu
Bukan tak pakai hati

Kacau balau berkecut antah berantah
Mangkir merasa malu meraja
Sendawakan sangsi, sejumput sisa
Jerat muram meracik keluh kesah

Badai waktu
Bukan tak punya hati

Cikal bakal bergelut ujung pangkal
Menawar mangkrak, marfhum musnah
Sudahi sudah ... sudah sudahlah
Halang rintang luput mustahil

Bebaskan waktu
Bukan tak hati-hati

52 komentar:

  1. aku paling payah dalam menafsirkan puisi, tapi setiap kali baca puisi2nya teh tuty itu aku selalu merasa ya ampun... miskin sekali kosakata ini

    BalasHapus
  2. Saya tuh kagum dengan tulisan kakak yang jernih dan berkelas...


    BalasHapus
  3. Kak Tuty puisinya bikin merinding, tapi jujur saya orang yang susah memahami puisi harus bolak balik baca baru paham, sepertinya pengen belajar nulis puisi sama Kak Tuty hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah mampir dan memahami puisi.Next time, ayolah ngobrol2 tentang puisi.

      Hapus
  4. Selalu suka dengan puisi kak Tuty yang multi tafsir. Pembaca dibiarkan untuk mengelola imajinasinya sendiri untuk bisa mengerti. Kosa katanya juga kaya.

    BalasHapus
  5. Wuih ada Kak Moses. Persis Kak, saya memang ingin pembaca menafsirkan secara personal.Terimakasih Kak Moses

    BalasHapus
  6. "Sendawakan sangsi" mungkin maksudnya jangan peduli dengan sangsi yang akan muncul :)

    BalasHapus
  7. "Sendawakan sangsi" mungkin maksudnya jangan peduli dengan sangsi yang akan muncul :)

    BalasHapus
  8. Hai Mas Iqbal... akhirnya Mas Iqbal mau juga berinterpretasi di puisi saya. Terimakasih ya

    BalasHapus
  9. Saya ngga tahu interpretasi saya bener atau ngga..
    Kalo seandainya isi puisi ini, curhatan asli seseorang, sepertinya dia mungkin perlu coba meditasi..hehe..

    Btw, nice poetry..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh ada Kak Feby. Puisi ini tentang ketidakmampuan client saya _ profesional mumpuni _ keluar dari problematika kehidupan.

      Hapus
  10. Mba Tuty, kasih tips dong gimana sih caranya nulis puisi yang puitis dan ngena sama pembacanya? Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tips menulis puisi yang puitis? Hehehe puisi saya mah seada adanya. Tapi, yang bisa sampsikan adalah Selama ini saya menulis puisi secara real time, berusaha 'menangkap' hal tersirat dari 'sesi'saya bersama 'client' . Atau apapun yang menjadi inspirasi saya menulis puisi. Ditulis tuntas saat itu juga. Karena kalau ditunda atau 'disempurnakan' jiwa puisi tersebut tidak 'pure' lagi.

      Hapus
  11. Aku tuh suka kagum banget sama puisi Teh Tuty, kaya banget dengan kosa kata baru buat aku.

    BalasHapus
  12. ini sepertinya penggambaran lagi sibuk banget.. g nyampe ini pemahanku, berat n dalem

    BalasHapus
  13. Iya Kak Airin, client saya ini sudah sedemikian putus asa menghadapi masalah -yang menurut sebagian orang, bukan masalah berat - menjadi sangat pemarah, frustasi, merasa gagal dan tak sanggup melanjutkan hidup ....

    BalasHapus
  14. Meskipun aku ingat Tatan di "kacau balau"

    "Berkecut antah berantah"
    Langsung melejit maknanya...

    Ini maknanya apa kak? Apakah menggambarkan kacau balau yang di hiperboliskan?

    Selalu paham makna puisi Kaka dari baca Komen

    #sepayahItuAkutu
    #sabar

    BalasHapus
  15. Oh ini tentang kondisi client saya yang merasa semua yang dilakukan sesempurna mungkin kok ujungnya sia-sia. Selalu menimbulkan kekacauan baru yang membuat dia merasa di titik nadir entah 'terlempar' di bagian dunia mana ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmmmm gitu.... Iya iyha iyha kak...nambah nyambung...
      Terima Kasih kak

      Hapus
  16. Selalu kagum dengan pemilihan diksi kata dari Mbak....

    Bikin iri, karena tahu saya belum mampu. Hehe....

    Semoga tetap menginspirasi di extra time saya ;)

    Mungkin Client Mbak perlu Me Time juga kali tuh. Hehe....
    Diam sejenak, merenung. Terkadang, kaki kita harus melangkah ke belakang untuk menyiapkan loncatan ke depan.

    Salam sehat selalu untuk kita semua ya Mbak.. Mmuahh.. Love you.

    BalasHapus
  17. Selalu kagum dengan pemilihan diksi kata dari Mbak....

    Bikin iri, karena tahu saya belum mampu. Hehe....

    Semoga tetap menginspirasi di extra time saya ;)

    Mungkin Client Mbak perlu Me Time juga kali tuh. Hehe....
    Diam sejenak, merenung. Terkadang, kaki kita harus melangkah ke belakang untuk menyiapkan loncatan ke depan.

    Salam sehat selalu untuk kita semua ya Mbak.. Mmuahh.. Love you.

    BalasHapus
  18. Puisi tentang extra time. Tentang waktu, saya agak sedikit melenceng dari puisi yang Mbak Tuty tulis, bagi saya waktu harus digunakan sebaik-baiknya dengan hal-hal berguna dan berbuat positif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Client saya seorang profesional, praktisi dan ilmuwan. Kehidupan professional tersebut coba dia terapkan dalam keseharian. Terarah dan terukur. Ketika terjadi gap yang terus menerus dia putus asa dan nyaris kehilangan jati diri. Dia terlambat menyadari ada hal-hal yang menerlukan ET...

      Hapus
  19. Nuhun Mbak Evie. Client saya yang ini memang sungguh istimewa, penuh kejutan yang memprihatinkan. Terimakasih supportnya.

    BalasHapus
  20. Ga ngerti lagi deh mau comment apa, selalu iri liat hasil karya mba Tuti hhe., Ajarin dong mba �� hhe

    BalasHapus
  21. Akhirnya Extra Time Part 2 muncul. Dan seperti biasanya, paduan diksi dan pemilihan kata benar2 menakjubkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aslinya inilah client saya yang paling membutuhkan extra time. Terimakasih sudah berkunjung Bang Taumy

      Hapus
  22. Baca puisi ini berkali2.. kalo aku nangkapnya seseorang yang kacau waktu hidupnya.. intinya tentang kekacauan..
    Entah apakah maksudnya benar.. tapi seperti biasa kak tuty diksinya juara

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak Leni. Kehidupan pribadinya kacau balau. Beda banget dengan kehidupan professional dia yang terus gemilang. Sampai dia sendiri confuse siapa dia sebenarnya

      Hapus
  23. Kadang suka ribet kalau artiin sajak-sajak di puisi. Tapi kamu mah luar biasa ini. Terima kasih untuk postingan ini ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Kak Firdaus sudah meluangkan waktu untuk berkunjung ....

      Hapus
  24. Baca puisi mbak Tuti buat saya makin ingin belajar banyak kosakata.
    Good job mbak, kosakata mbak kaya sekali.
    Boleh saya belajar dari mbak tuti?
    Thank you

    BalasHapus
  25. Puisi Kak Tuty itu selalu penuh dengan diksi yang tak terduga. Disampaikan dengan penuh metafora, hingga kadang harus mikir keras untuk mencari maknanya.. buat aku.. hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayapun suka dengan puisibak dewi dengan kosa kata yang tenang dan menghanyutkan

      Hapus
  26. Saya tak pandai menafsirkan puisi, tapi puisi Mbak Tuty seperti Extra Time ini mengandung makna yang dalam sekali..
    Selalu suka dan tetap semangat berkarya puisi ya mbak

    BalasHapus
  27. Kali ini saya butuh beberapa kali mengulang per baitny... Kak tuti kosa katanya ini kata2nya kaya sekali.. ckckckck

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ups...masih jauh di bawah kemampuan Bang Eka 'mengoreng' kosa kata yang lezat dan berisi

      Hapus
  28. Bebaskan hati. Bukan hati-hati.
    Baik kak,

    BalasHapus
  29. Mbak Tuti nggak.bisa kayanya buat puisi yang biasa2 aja ya. Selalu yang begini, berbeda dan penuh makna. Aku.bacanya emosi bgt g ngerti knpa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alur pikiran client saya sedang kacau balau. Tapi kemarin lulus s2 dg ipk 4...duh banget kan

      Hapus
  30. Puisinya Mbak Tuty dalem bangettt. Kosakatanya juga kaya banget Mbak, aku mesti baca berulang-ulang untuk bisa paham

    BalasHapus
  31. duh, kalau baca puisi Teh Tuty aku speechless. kepengen deh bisa bikin puisi kayak gitu..

    BalasHapus
  32. Asik dikomentari blogger hitzzz. Nuhun ya Bang

    BalasHapus
  33. aku cuma bisa memaknai sekilas(krn aku kurang peka dalam hal puisi) ini tentang orang yang bermasalah dengan waktu kah? Tentang manajemen diri dan waktu? Ko kayanya ngena di aku :(

    BalasHapus
  34. Ah keren euy tafsir kak agnes. Ya kak, ini tentang orang yang tak siap menghadapi 'unpredictablre. Ketika hal yang sudah di plotkan waktunya, teta tidak sesuai rencana, awful dan butuh extra time untuk memahami yang terjadi.

    BalasHapus