Waham bermedia maaf itu bertajuk tuntutan
Yang jungkir balik mengatur nafas kehidupan
Dengan mengulik alur diafragma penyesalan
Sebab asas pembenaran terikat dikendalikan
Mempersalahkan aku, dia
Citra bermuatan maaf adalah aib sempurna
Di setiap ruas pengakuan yang kaku tertata
Maklumat tanya tak bermata hati tanpa kata
Terpilihkan semua tiada satu bebas tersisa
Mempermalukan aku, dia
Di setiap ruas pengakuan yang kaku tertata
Maklumat tanya tak bermata hati tanpa kata
Terpilihkan semua tiada satu bebas tersisa
Mempermalukan aku, dia
Lebam kelabu otak disesaki residu maaf
Pemurnian yang tersumbat prahara khilaf
Tersandung objektif terkepung naif subjektif
Terpasung di pantas ambang angka atau huruf
Menafikkan aku, dia
Pemurnian yang tersumbat prahara khilaf
Tersandung objektif terkepung naif subjektif
Terpasung di pantas ambang angka atau huruf
Menafikkan aku, dia
Saat sang pengubur jati diri pergi berlalu
Umpatan pecundang terhapus dari daftar menu
Seraya memunguti harga diri yang terbalut debu
Tertatih diri menggaris batas dengan masa lalu
Menadirkan aku, dia
Umpatan pecundang terhapus dari daftar menu
Seraya memunguti harga diri yang terbalut debu
Tertatih diri menggaris batas dengan masa lalu
Menadirkan aku, dia
Ketika membaca puisi-puisi Kak Tuty, aku merasa perbendaharaan kataku secuil. Kagum banget sama puisi-puisinya
BalasHapusNuhun mas achi...
HapusPenasaran dengan kata waham googling hasilnya begini:
BalasHapus"waham adalah Keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan keyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaannya walau dibuktikan kemustahilan itu. Biasanya waham digunakan untuk mengisi keperluan atau keinginan-keinginan dari penderita itu sendiri. Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini. Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang (life span history).
Keren Kak Reno, sampai cari tahu. Pas banget,client tersebut mengalami masa tumbuh kembang bahkan sampai dewasa yang mengkhawatirkan secara psikologis.
HapusSalut sama orang-orang yang masih dan telah selesai berjuang dengan segala kemelut hidup dan gejolak kejiwaannya . It is so very hard to survive but they do struggle to conquer all the condition . Salute buat Kak Tuty buat pendampingannya
HapusNuhun Kak Muti supportnya.
HapusTrus pas di baca lebih detail ada bermacam macam juga ternyata.
BalasHapusYang saya salut, dia 'mampu' mempertahankan status sosial ekonomi sebagai orang terpandang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIya client saya saya sampai melukai diri, tapi terbatas diketahui keluarganya saja, karena akarnya di orang tua. Juga nuclear family yang tidak menyadari hal tsb sejak dini. Yang mengkhawatirkan adalah 'melanjutkan' pola salah asuhan yang dulu diterimanya, kepada anaknya.
BalasHapusPuisi Mbak Tuty selalu keren dengan diksi yang bagus.
BalasHapusSetiap selesai baca aku jadi dapet kosa kata baru lagi.
Terimakasih Kak Antin
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusPuisi Mba Tuty selalu mantap deh apalagi diskinya yang wow.
BalasHapusTerimakasih bang dayu.
HapusMasih tersisakah ruang untuk menjadi apa adanya di dunia ini? Atau selalu ada apa-apanya pada setiap tindak tanduk penduduk Bumi ini?
BalasHapusKetika saya 'masuk' ke alam pikiran banyak orang, ternyata sebagian besar 'tidak bebas' menunjukkan jati diri. Tinggal bagaimana kita bersikap atau mensiasatinya, hingga tidak menjadi seperti client saya tsb. Terimakasih kak maria...suka saya baca comment nya
HapusAkhirnya baca tulisan kakak lagi! Puisinya bagus, jadi penasaran terus selanjutnya kaka bakal buat yang gimana.
BalasHapusTerimakasih ya kak
HapusKalau baca puisi Teh Tuti yang diksinya bernas, langsung jiper aku kalau mau bikin puisi 😅😅
BalasHapusTerus berkarya dengan puisi-puisinya ya teh..
Terimakasih BangDen
HapusPenasaran nih, gimana kalau bangden yang bacain puisi tsb.
Teh tuty itu tulisannya no medicine.. Atuhh bagus banget dan aku merasa banget miskin kosakata :(
BalasHapusTerimakasih kak. Aseli, saya suka baca tulisan kakak tentang sejarah. Keren penuturan dan akurat datanya.
HapusBeberapa kali saya membaca chat WA mbak Tuty di Kubbu, ada kata "residu". Kalau tidak salah untuk membersihkan residu, caranya dengan curhat.
BalasHapusKarena tuntutan untuk sempurna / zero kesalahan, maka client saya ini menahan diri untuk curhat selama puluhan tahun. Hingga, Kata maafpun bagi dia seperti residu.
HapusSelalu suka dengan puisinya, jadi pengen minta diajarin. Semangat buat terus berkarya, dan selalu tularkan ke yang lainnya ya. Hehehe :D
BalasHapusTerimakasih mas Budi....
Hapushuuuufttt...diksinya mbak tuty mencampuradukan emosikuuu...baguuus banget sih
BalasHapusAh tak sebandinglah dengan puisi2 karya mas agus... Makasih ya sudah berkunjung
HapusAku smp baca berulang kali buat meresapi maknanya. Daleeemmm banget. Pengen belajar gimana cara bikin puisi dengan rangkaian kata sarat makna begini.
BalasHapusTerimakasih kak, saya hanya berusaha menerjemahkan dalam media tulisan apapun yang mengganggu pikiran client saya disadari atau tidak. Diakui atau tidak
HapusDuh jadi merasa kosakata bahasa Indonesia aku cupu sekali..hiks..bahkan ada kata waham yang aku gatau artinya.. tapi liat di Komen ada yang udah nulis artinya..
BalasHapusKak tuty kenapa selalu keren tulisannya ����
Terimakasih kak leni....
HapusSaya hanya menggabungkan kata untuk mendapatkan makna tertentu....Kosa Bahasa Indonesia amat kaya makna...Selain itu,karena saya masih harus belajar banyak untuk menulis artikel yang asik di baca seperti tulisan kak leni
BalasHapusTerimakasih kak leni...
Ketemu kosakata baru lagi, waham. Saya selalu suka baca puisi kak Tuty. Kosakata bertambah, imajinasi berkembang. Terimakasih atas puisinya.
BalasHapusTerimakasih Bang Taumy
HapusSesekali perlu nih kayaknya bedah puisi kak Tuty, dari sisi diksi, pemaknaan, dan lain-lain. Harus benar2 dicerna supaya paham maksudnya nih haha..
BalasHapusHihi, puisi yg saya tulis sekedar catatan khusus tentang client saya
Hapus.... Terimakasih mbak dewi
Gak paham dan gak berusaha untuk paham hehee... Tapi diksi yg dipilih keren-keren
BalasHapusTerimakasih Mas Iqbal
HapusAku dapat arti kata waham dari teman yang dokter jiwa..ternyata ketemu kata itu di puisi ini.
BalasHapusPerbendaharaan kata yang super sekali dan kemampuan merangkainya menjadi puisi keren.
Iya Kak, waham merupakan salah satu tanda gangguan jiwa...
HapusPuisi ini tentang client yang mengalami gangguan jiwa namun tetap berusaha tampil 'baik-baik' saja.
Banyak kata yang terdengar asing ditelinga. Mungkin itu kelebihannya kak tuty. Tapi setelah baca komen, jadi paham maksud dari puisi tersebut. Keren kak.
BalasHapusTerimakasih Kak Rama
HapusPerlu banyak belajar nih mengartikan setiap syair puisinya. Keren euy ini mah...
BalasHapusTerimakasih kak Firdaus.
HapusPuisi saya terpengaruh sastra pesisiran melayu
Ya ampun Mbak puisinya sarat makna, diksinya kaya.. Saya bisa belajar banyak dari beberapa baris saja. Makasih ya :)
BalasHapusKak apa kabar, long time no see.
HapusIya kak, puisi ini cerita panjang yang saya padatkan, jadi setiap kata sebenarnya merangkum beberapa kalimat.
Tapi jejaknya kukuh tertinggal tak mau pergi
BalasHapusTetap hadir di setiap sudut hati mengunci hari
Di dua larik terakhir ini membuat saya nyeess dan seketika galau. Teh, diksinya bagus banget membuat pembaca seolah merasakan perasaan di tiap kata-katanya. #usap air mata
Kalau dikomen mbak Yun berasa gimana gitu... Sudah menerbitkan buku kumpulan puisi... Jauh lebih Kerennn....bangett
HapusTerimakasih ya mbak
Kak Tuty jago banget deh kalau main diksi. Perbendaharaan kosa katanya juga udah pasti banyak banget ini.
BalasHapusTerimakasih kak....
HapusKak tuty akhirnya bs dikomen.. aku mah selalu terpesona sama tulisan kak tuty
BalasHapusKak, yang kemaren masalah utk di comment itu tugas di sebelah.
HapusBtw makasih ya
bagus kak puisinya. Setiap baca puisi kak Tuti pembendaharaan katanya bagus jadi enak dibaca. Tetap semangat nulisnya kak.
BalasHapusAseli, saya selalu salut dengan tulisan kak inez yang membagikan ilmu praktis kepada pembacanya.
HapusDalem banget, Kak...
BalasHapusSemoga klien Kak Tuty bisa menemukan jalan untuk menjadi dirinya sendiri ya.
Terimakasih KakLis.
Hapuskurang paham sama puisi kadang saya salah mengitrepretasikan kata-kata dalam sebuah puisi
BalasHapusAsiknya puisi adalah bagaimana mengintrepretasikan... Terimakasih ya sudah berkunjung
BalasHapusAku minder deh kalo baca tulisan Mba Tuti. Pemberdahaaraan katanya itu lho, kayaaaa bgt
BalasHapusDuuh jadi ndak enak... Btw tks ya kak sudah berkunjung
HapusDuuh jadi ndak enak... Btw tks ya kak sudah berkunjung
HapusBaca puisi mb tuty tuh dalem artunya, aku sampe g cukup baca sekali, kata2nya yg dipakai bikin aku nambah wawasan hehe
BalasHapusTerimakasih untuk apresiasi nya kak nassa.....
HapusTerimakasih untuk apresiasi nya kak nassa.....
Hapus