Kamis, 28 Juni 2018

Dan Aku....

Dengan mata, 
Aku paruhkan nuansa hijau ke biru
Seraya memutar angin ke arah timur
Pada cakrawala yang siap meraba malam

Tertekuk ujung mata
Saat awan putih menolak bersalut kelabu
Singgahkan rona hitam di tiap helai nyiur
Menukil lazuardi sebelum langit terpejam

Dan mataku tergesa
Menjemput kias di riak perak abu-abu
Siapakan bersandar? Siapkah tersadar?
Katakan padanya jangan terdiam kara
m

Anakku...

Andaikan patah tulang rusukku
Didera pekat tuntutan kehidupan
Bukan alasanku terseret menyerah
Tarikan nafas ini membarakan langkah
Menundukkan hati


Kalaupun terkelupas legam kulitku
Dihajar terik mentari tak berampun
Jangan mengira aku memilih kalah
Bercak keringatku memerah darah
Melanjutkan hari


Jika kelak waktu menghentikanku
Aku bukan pecundang yang pantas dilupakan
Tantangan jagat mengikis ragaku yang rapuh
Kutitipkan semangat hidup walau tertatih
Teguhlah dirimu setiap hari

Minggu, 24 Juni 2018

Bayang - bayang

Aku berkejaran dengan bayangan hari
Di setiap pagi yang tersembunyi dariku
Seperti catatan yang belum usai
Serinai senandung menitip ragu


Aku menghitam putihkan bayangan asa
Di setiap siang hingga merentang malam
Nikmatnya berkabut di kelana fana
Niskala abu-abu memenggal titik kelam


Aku pernah tersihir bayangan kelabu
Di setiap lilitan yang telah kau senyapkan
Bisik jiwaku tersangkut masa lalu
Bilur sesak satu per satu terleraikan


Aku berpaling menghindar bayangan diri
Di setiap larik yang menggaris kenangan
Sulitnya mencacah rangkaian alibi
Sesukar menukar mimpi dengan kenyataan

With All My Respect

Kita langka bersatu hari
Tapi kita tetap bersatu hati
      Saat solusi belum beranak panah
      Dukunganmu cairkan lahar masalah 


Kita jarang bertemu mata
Tapi kita saling bertemu dalam berdoa
        Walau tanpa mengumbar kata
        Senyummu menguraikan simpul duka


Kita sulit mendekat diri
Tapi kita terus mendekat dalam intuisi
         Dalam suka dan duka tak berisyarat
         Hadirmu tanpa rentang bersyarat


Sahabat adalah fajar yang mencerahkan
Tak pernah membela kesalahanku
Sahabat seperti senja yang menenangkan
       Tak pernah meragukan kebenaranku
       Terimakasih, sahabat.....


@new version

Sabtu, 09 Juni 2018

Terikat di Sini

Aku terhimpit ceruk masa
Menghitung menit sebagai detik
Menggurah malam dengan seksama
Sepanjang jantungku masih berdetak


Aku mendekap satu tersisa
Menikung arah kadung tersesat
Menyasar percik di ujung mata
Seakan sengaja kaku terjerat 


Aku terpaksa menjauh rasa
Mengingat nista terlanjur menanduk
Menampik risau berpusara nyata
Sulit melangkah tanpa tertunduk


Aku merepih sejuta tanya
Menghalau masgul beriring penat
Masihkah relung waktu mendua?
Sampirkan diri,  di sini terikat