Terkelupas di lingkar terluar belukar takhta
Terpasung eksistensi di siklus adi titah
Pada ranting yang kehilangan hijau daun
Pada akar yang ditinggalkan merah tanah
Menawar fakta sebagai mala petaka
Pada ranting yang kehilangan hijau daun
Pada akar yang ditinggalkan merah tanah
Menawar fakta sebagai mala petaka
Bersimpang silang tersekat di rimba kuasa
Berseteru di pusaran alibi saling berbantah
Pada tunas yang terpangkas pembaharuan
Pada kuncup yang terpungkas sisa langkah
Menampik nyata di balik luput bersiaga
Berseteru di pusaran alibi saling berbantah
Pada tunas yang terpangkas pembaharuan
Pada kuncup yang terpungkas sisa langkah
Menampik nyata di balik luput bersiaga
Argumentasi keropos di belantara wibawa
Apkirlah kharisma diri tanpa tersanggah
Pada dahan yang terhapus kesempatan
Pada batang yang terhempas patah
Menukar saksi waktu dengan purna jasa
Saat lurus bersandar tapi lengah waspada
Siapkah terpental ditahbiskan sebagai kalah?
Pada putik yang luluh di terpa angin
Pada pucuk yang luruh berguguran
Pada pucuk yang luruh berguguran
Menggurat hitam putih di depan mata
Menggugat kenyataan berpeluh tanya
Entah kenapa, setiap baca puisi kak Tuty, imajinasi dan perbendaharaan kata saya bertambah. Tackling dan Apkir. Terimakasih kak Tuty
BalasHapusSeperti itu juga kak, yang saya alami setiap bertemu 'client'.. Selalu saja ada yang merasa lebih nyaman jika menggunakan 'ibarat'... Terimakasih kak taumy untuk kunjungannya
HapusMbak Tuty puisinya selalu juara, kosakatanya selalu gak terduga :)
BalasHapusbagus bangettt
Terimakasih mbak Kartini. Kosa kata saya gunakan sebagai salah satu 'pendekatan' apakah client saya mengalami disorientasi bahasa serta 'mengukur' kemampuan interpretasi.
HapusHmm.. harus baca lebih dari satu kali nih .. tp mungkin jg blm paham hahahaha
BalasHapus...atuh poenteun, hal tsb. bisa jadi karena mbak dewi belum atau tidak sedang mengalami hal serupa... semoga seperti itu ya mbak. Aamin
HapusKak Tuty puisinya selalu bagus dan selalu ada kosakata baru yang menarik.
BalasHapusBtw, puisi ini tentang penolakan atau sulit menerima kenyataan kah? Atau...?
Keren KakLis interpretasi nya. Ya Kak, puisi tsb tentang kesulitan menerima kenyataan setelah 'penolakan' yang dilakukan dengan 'teknik tackle'pada saat di top performance
HapusDiksinya keren! 👍🏼
BalasHapusBikin saya yg gak ngerti puisi jadi tambah bengong..🤣
Terimakasih BangDen. Poenteun ya kalau jadi bengong. Sayapun seperti itu setiap client mengucapkan kata yang sepertinya hanya dimengerti olehnya. Namun setelahnya saya say thank you. Mereka memberi saya banyak pelajaran hidup..termasuk pelajaran bahasa ...
HapusMerebut sesuatu yang besar (mungkin kekuasaan?) dengan cara yang mengandung resiko.
BalasHapusMaksudnya itu bukan kak tuty? Hehe maaf kalo salah. Pembendaharaan katanya keren banget kak. Banyak pembendaharaan yang bahkan aku ga tau sebelumnya.
Terimakasih kak Kal telah meluangkan waktu untuk memahami isi puisi tsb. Iya kak, Intinya seperti itu, yaitu kekuasaan yang direbut dengan cara yang high risk...
HapusLalu... bola berhasil dikuasai, bola terus digiring ke arah gawang, bola dioper, oper diterima, langsung tendangan menuju gawang, daaaaan..... goooooooolllll...
BalasHapusKemudian langsung google tackling, ini tackling diambil dari kata tackling yg teknik rebut bola kan ya?
Hahaha saya memang suka beberapa istilah di dunia sepak bola. Sst...jangan bilang2 ya ke 'client', kalau saya menyimak penuturan dia by phone sambil menonton pertandingan bola...
HapusSetiap baca puisinya Mbak Tuty selalu nemu kata baru, aku yang nggak paham puisi ini selalu dibuat bengong tak paham :D
BalasHapusSaya 'mendampingi'client dengan berbagai karakter. Terkadang mereka ingin di mengerti secara sangat personal dan khusus. Jadilah untuk hal yang sama dengan client yang berbeda, saya gunakan kata yang berbeda tapi satu arti... Terimakasih kak Antin sudah singgah
HapusBaru pertama Kali baca, dan maknanya ngena banget kak. Karna sama dgn yg aku rasakan saat ini. Mencoba menerima kenyataan atas penolakan, tp bersikukuh dgn Seribu alasan penerimaan. Thanks kaak. Salam Kenal yaa
BalasHapusHai mbak eka...salam kenal juga. Terimakasih sudah mampir. Semoga sekarang lebih bersiap diri menghadapi hal serupa di kemudian hari....
HapusDiksinya keren Ka syahdu pula puisinya
BalasHapusTerimakasih bangdayu...
HapusTrackling, Apkir. Setelah ini aku googling nih arti tsb. Dapat clue di bagian akhir bait bait puisinya. Selalau terkagum kagum dengan rangkaian kata kata kak Tut. Selalu berkarya Kak. Selalu suka sama puisinya Kak Tuti.
BalasHapusKak Reno terimakasih ya, sering kali ide 'sintesa'kata yang saya gunakan dari obrolan kakak yang logis tapi penuh makna. Kak reno teh hebat pisan dalam banyak hal
HapusAda "purna jasa" ya mbak. Biasanya saya tahunya purna jual hehehe...
BalasHapusMungkin maknanya orang menyelesaikan pekerjaan atau bisa juga pensiun. Multitafsir sih...
Kebetulan 'client' saya ini, mempunyai tutur kata yang sangat halus dan lebih nyaman menggunakan 'kata ganti'.
HapusNamun saat saya mencatatkannya dalam versi puisi, saya berharap pembacanya dapat juga melihat dari sisi yang lain... Terimakasih Mas Ris
Kalimat2 yg dipakai ciamik. Aku suka puisinya =)
BalasHapusTerimakasih Mbak Eka.
HapusWalaupun baru sesi awal, sayapun suka pilihan kata-kata yang "client" saya gunakan...
Mikir keras memahaminya. Penulusnya punya bnyak Kosa kata dn keren2..
BalasHapusKata-kata dipuisi saya, sepertinya terpengaruh dari jurnal atau buku-buku teori dasar science yang saya baca....
HapusBerat
BalasHapusBangettt....
BalasHapusAh keren banget puisinya kak tuty.. pas baca judulnya aku pikir tackling apakah artinya menjegal. Diksinya selalu keren.
BalasHapusIya kak leni....Ini seperti striker yang dijatuhkan dengan cara yang 'cantik' sehingga tidak terlihat kalau jatuhnya tersebut karena di tackle..
HapusBayangin mbak Tuty saat nulis ini....pandangannya kemana ya...luar biasa
BalasHapusKejadiannya tuh, saya nonton bola di senayan sambil dengerin 'client' di HP, tangan saya tergerak menulis puisi ini..
HapusMenggoyahkan imajinasi
BalasHapusSeperti itu ya kak? Wah jadi pengen segera nulis kelanjutannya... Terimakasih kak, sudah mampir ke blog saya
BalasHapusbelum bisa nangkep :(
BalasHapusHi mas iqbal... Puisi saya terpengaruh gaya melayu pesisir sumatera...jika ada kesempatan selama di Pekanbaru hayuk atuh lihat prosa dan puisi di sana...semoga next time bisa 'menikmati'
HapusDiksinya kaya banget nih, Kak Tuty. Aku bacanya pelan2, satu per satu dibaca baik2, biar bisa nangkap isinya :D
BalasHapusDikomentari penulis hits seperti mbak Nunik seperti dapat second wind untuk menulis lebih baik lain...haturnuhun mbak
HapusBacanya kayak ada letupan-letupan di hati. Terkejut dengan manuver-manuver kata-nya.
BalasHapusPadahal client saya ini sangat santun namun saya tahu dia menahan emosi dengan banyak menggunakan perumpamaan kata-kata yang menggelitik saya menulis puisi ini
HapusWaahh....keren dan juara puisinya
BalasHapusTerimakasih kak alin yang waktu di RT membiarkan saya nyampah puisi di group... Eh jadi keterusan...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusPada putik yang luluh di terpa angin
BalasHapusPada pucuk yang luruh berguguran
Dalem banget puisinya, teh, selalu berkesan di hati
Terimakasih mbak Hayati....
HapusPuisinya kaya kosakata baru dan terasa dalam. Keren! Harus banyak baca nih saya biar paham..
BalasHapusKosa kata Bahasa Indonesia...memang luar biasa kak.
BalasHapusLiat kata tackling di judul, aku terbayang sepak bola, tapi baca puisi ini jadi terbayang orang2 yang dirundung masalah bertubi2. Anyway , i'm curious why you should let some word in a bold form. Kayanya bakal lebih seru kalo Kak Tuty buat tulisan interpretasi tiap puisi Kakak juga deh . *wink
BalasHapusTerimakasih Kak Muti untuk sarannya....
HapusKak Tuty... Aku nggak kuat!
BalasHapusSemoga kita tidak mengalami 'tackling' ya mbak ning
Hapus..aamin
Selama membaca puisi Teh Tuty saya terus berpikir adakah makna implisit dibalik penebalan beberapa suku kata dan tipografi yang tidak seperti bait puisi pada umumnya. Tapi, akhirnya saya lebih memilih menikmati puisinya secara apa adanya
BalasHapusSeperti di prolog saya, kita semestinya bersiap untuk menghadapi kondisi terbaik sekaligus terburuk pada setiap kesempatan. Bold tersebut menandakan hal tersebut... Terimakasih mbak yun, saya mesti belajar banyak EBI nih ke mbak yun....
Hapussetiap baca puisi mbak tuti saya selalu berusaha membacanya layaknya di atas panggung... beda kalau baca karya penulis puisi lain..
BalasHapusKeren nih bang eka tahu jalan pikiran saya. Saat menulis puisi saya 'menyiapkan' pula bagaimana puisi itu dibaca di atas panggung atau di suatu lokasi tertentu... Terimakasih Bang sudah meluangkan waktu membaca puisi ala kadarnya ini....
Hapusbagus kak puisinya :) coba dibikin musikalisasi puisinya jg kak
BalasHapushttps://helloinez.com
Terimakasih kak inez sarannya. Salah satu puisi saya sdh dibuatnya musikalisasinya...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDari kemaren penasaran buat baca puisinya yang keren, tapi kuota internet habis. jadilah beli kuota internet murah di htttp://pulsaboss.com dan sekarang bisa baca puisinya...
BalasHapusUps... Puisi saya sekedar catatan khusus mengenai dinamika kehidupan client2 saya... Terimakasih sudah berkunjung di blog saya
Hapusini aku yang kurang pintar apa gimana ya, kenapa gak pernah cukupnsekali ya klo baca puisi kak Tuty.
BalasHapusSaya biasanya menulis puisi secara real time dengan berusaha 'merefleksikan' apa yang ada di alam bawah sadar client saya. Kadang sepertinya personal, sehingga pembaca yang tidak dalam situasi tersebut atau tidak mencoba masuk ke situasi tersebut menjadi 'terasing'...
HapusPada:
BalasHapusRanting,akar,tunas,kuncup,dahan,batang,putik,pucuk.
Keren...
Yang Keren tuh Sang Pencipta .. bagian2 dr pohon tersebut merefleksikan )hal tertentu dari kehidupan kita
HapusMbak Tuty kalau bikin puisi share link nya yaa.
BalasHapussetiap baca puisinya Mbak Tuty selalu belajar sesuatu, mulai dari kosakata dll :)
Terimakasih sarannya ya kak. Untuk puisi selanjutnya saya coba share ya, link nya.
BalasHapuskeren kak puisinyaa
BalasHapusHaturnuhun kak chacha
BalasHapussaya baca judulnya kirain isinya tentang tackling mentackling di sepakbola
BalasHapusIstilah di sepak bola sering kali menjadi inspirasi tulisan saya. Terimakasih ya Kak atas kunjungannya
BalasHapus