Jumat, 20 April 2018

Menjaring Matahari


Simpul jaring ditandaskan angin
Menebar liukan dipermainkan hampa
Terseling bilur asa atas nama bumi
     Katanya, jangan dulu menyerah
     Semoga besok, masih ada Matahari


Mata jaring lirih terkoyak impian
Pekat lumpur melumuri satu dua tanya
Harap ini belum berakar menakar diri
     Katanya, jangan cepat menyerah
     Yakinlah lusa, masih ada Matahari 


Koyak jaring menebar ulang kesempatan
Walau kerap terhempas menatap niscaya
Susah sungguh menegakkan kaki
      Katanya, jangan pernah menyerah
      Selama masih bisa menjaring Matahari


@inspiring ide from omhans

3 komentar:

  1. Berusahalah terus wahai anak Adam
    Menarilah di atas bumi yang diciptakan oleh-Nya.
    Jemputlah berkah-berkah yang ditebarkan
    Jangan pernah lelah sekalipun napasmu hanya tinggal satu dua saja

    Matahari sebagai penanda bergantinya waktu
    Disana ada cerita untuk mereka yang terus menjaring kesempatan di bawah matahari.

    Ahhh ini mah puisi untuk menatap ke depan. hahaha
    aku suka deh Mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Terimakasih mbak Endang. Yes... Puisi ini tentang optimis di tengah keterbatasan...

      Hapus