Kita adalah halaman buku yang bersisian
Tapi terlalu sungkan bertukar senyum
Ketika buku tertutup
Kita memilih diam
Ketika buku terbuka
Kita saling menjauh
Kita adalah halaman buku yang bersisian
Tapi terlalu lama asik sendiri
Kita adalah halaman buku yang bersisian
Tapi terlalu sungkan bertukar senyum
Ketika buku tertutup
Kita memilih diam
Ketika buku terbuka
Kita saling menjauh
Kita adalah halaman buku yang bersisian
Tapi terlalu lama asik sendiri
Aku melumat serpihan hati
Setelah kering kau racuni
Hingga terbelit sangsi
Akankah kelak aku berhati?
Aku tergiring remukkan rasa
Menggunting kenangan tersisa
Hingga hangus membara
Terpental aku ke titik ternista
Akukah korbanmu?
Saat terkecoh menggangsir nalarku
Penuh dendam kusumpahi masa itu
Akukah korbanmu?
Saat isyarat panca indra kubelenggu
Penuh murka ingin kuludahi dirimu
Sungguh harkat diri telah kunadirkan
Entah kapan terakhir aku menjaga malu
Tak puas aku mengumbar umpatan
Yang merancau amarah tak menentu
Kesumat ini melabrak waktu
Pecah dadaku
Pecah otakku
Melihat senyummu dipersinggahan baru
Aku mengurung kata
Tentang hampa yang tersengajakan
Tak terbacakah?
Aku menggasing alasan
Menghargai asamu yang berujung pias
Tak terlihatkah?
Aku mengunci lisan
Menitip waktu menghantar isyarat tidak
Tak terpikirkah?
Jangan dipertanyakan berulang,
Karena pahitnya jawaban adalah luka baru untukmu
Sanggupkah kau?
Jangan mendesakkan yakinmu,
Karena terungkapnya rahasia akan menggoresmu lebih lama lagi
Kuatkah kau?
Jangan terus menyangkal,
Karena jurang terjal ini terlalu pekat dan angkuh untuk kau tundukkkan
@2135020517_4give3