Jumat, 25 November 2016

Kita... Di antara


Tadi...
Pelangi senyummu mengetuk rasaku
Dan mentari bersimpuh merenda bisik dua hati
Hangatkan kita...kamu dan aku

_Ku tahu di sana dia lirih menipis mata berembun_

Tadi...
Bintang kejora di matamu memeluk aku
Dan semesta berbinar mencerah kita
Hanya kita... aku dan kamu

_Ku lihat di sana dia redup menahan sesak di dada_

Tadi...
Lengkung sabit tawamu singkirkan awan kelabu
Dan gerimis genit mencanda mesra kita
Restui kita...kamu dan aku..

_Ku dengar di sana dia risau menjaga rasa terbelah_

Tadi...
Setengah hatiku berbisik
Maafkan aku yang tak sanggup
memudar asa denganmu untuk dia


Sabtu, 19 November 2016

September note...

Maaf...
Aku bukan merapat kabar
Hanya waktu belum bernoktah

Biarkan aku berpatut
Untuk ku
Untuk dia
Untuk kami

Beri aku sedikit celah
Meniti rencana
Menyusun langkah
Menyatukan niat di jalan Nya

Pintaku doa teriring
Untuk ku
Untuk dia
Untuk kami 


Minggu, 13 November 2016

Pulang

Dengar....aku
Aku tak hendak berpamit
Undur sesaat ku setipis tirai mata
Serupa 'yin' menalar 'yang'
Tertunduk mereka saat
bersatukah aku denganmu?
Nanti...

Lihat...aku
Rantingku mengering tersisih daun
Bukan memutus asa
Bukan meregang sukma
Tapi mematut diri di hadapan Nya
Terpekur menimbang waktu
Hijaukah lembaran baru hidupku denganmu?
Kelak....

Rasakan...aku
Aku takkan menghilang
Aku pulang untuk kembali
Tunggu aku siap berikrar
Bersabarlah kasih
@edited version
@original version by afara


Sahabat

Betapa sering kusia siakan waktu mu
Tapi tak pernah kau keluhkan itu 

Begitu sering ku sia siakan sapa mu
Tapi senyumnya tetap hangatkanku

Terlalu sering ku sia siakan lelahmu
Tapi kau tetap tulus menjagaku 

Sahabat...
Maafkan khilafku
Maafkan egoisku
Maafkan aku... 

Tetaplah menjadi sahabat sejatiku
Ketika jarak dan waktu memisah kita
Tetaplah menjadi sahabat hatiku
Kalaupun nanti kebersamaan kita tinggal kenangan 


@tkschd

Kamis, 03 November 2016

Aku dan Waktu

Sebentar kemarin
Hujan melirik makam
Menitip sebaris pesan
Bahwa hidup berbatas waktu 

Sebentar kemarin
Angin menikung hujan
Menembang sebait syair
Tentang hidup bersiap mati 

Sebentar kemarin
Debu terperangkap angin
Menghantar sederet kesan
Bahwa akhir waktu itu kepastian

Sebentar kemarin
Air mataku menusuk debu
Mengingatkanku melalui dirimu
Bahwa akhir waktu itu tak tertawar